Advertorial

Pemkab PPU Dorong Dewan Kesenian Jadi Penjaga Identitas Budaya

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 25 April 2025 18:37
Pemkab PPU Dorong Dewan Kesenian Jadi Penjaga Identitas Budaya
Para pengurus DKD PPU yang terlah dikukuhkan oleh Bupati PPU. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Di tengah perubahan besar yang sedang berlangsung, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor mengingatkan agar pembangunan tidak menenggelamkan kehidupan seni dan kebudayaan. 

Dalam pidatonya kala melantik Dewan Kesenian Daerah (DKD) periode 2025–2030 pada Jumat (25/4/2025), ia menyampaikan bahwa seni tidak boleh ditinggalkan dalam proses transformasi sosial yang masif.

“Dalam suasana transformasi seperti sekarang ini, seni dan kebudayaan harus tetap hidup agar pembangunan tidak kehilangan jiwanya,” tegasnya.

Pernyataan itu menjadi titik tekan bahwa pembangunan yang bersifat fisik harus disertai pembangunan budaya yang menyentuh batin masyarakat. Mudyat menunjukkan kepeduliannya agar ekspresi budaya tetap hadir sebagai bagian integral dalam daerah, bukan tersingkir di tengah arus modernisasi.

Ia menegaskan pentingnya pelestarian nilai-nilai lokal. Kehadiran DKD diharapkan menjadi instrumen untuk menjaga identitas dan jati diri masyarakat daerah dengan maskot rusa sambar ini. 

“Harus dapat menjaga nilai-nilai luhur dari budaya kita agar tidak tergerus oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan jati diri masyarakat PPU,” kata Mudyat.

Di hadapan pengurus yang baru dilantik, ia juga menyampaikan perlunya semangat kolaboratif dalam membangun kekuatan kebudayaan daerah. DKD diminta aktif membangun jaringan dan membuka ruang kerja sama dengan berbagai pihak, tanpa meninggalkan akar lokalitas.

Meski tidak secara eksplisit menyebut tantangan dari arah mana saja kebudayaan lokal terancam, dirinya juga menegaskan pentingnya kehadiran lembaga kesenian yang bukan hanya bersuara saat acara, melainkan setiap saat ketika jati diri daerah terancam terpinggirkan.

Dalam konteks itulah, ia menempatkan DKD sebagai simpul penting yang harus hidup, bergerak, dan merespons situasi sosial secara cerdas dan berkelanjutan. Penekanan pada keberlangsungan seni sebagai bagian dari denyut nadi masyarakat lokal menjadi pesan utama dalam pidato tersebut.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya