Daerah

Pemkot Samarinda Tegaskan Pembangunan Chinatown Bukan Alasan Menggusur Pasar Subuh 

Kaltim Today
16 Mei 2025 05:21
Pemkot Samarinda Tegaskan Pembangunan Chinatown Bukan Alasan Menggusur Pasar Subuh 
Asisten II Setda Kota Samarinda, Marnabas Patiroy. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemkot Samarinda membantah tudingan pembangunan Chinatown sebagai dalang utama penggusuran Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso beberapa waktu lalu.

Asisten II Setda Kota Samarinda, Marnabas Patiroy menjelaskan bahwa permintaan relokasi berangkat dari pemilik lahan dan telah ada jauh sebelum munculnya wacana pembangunan kawasan tematik itu muncul.

Hingga kini, anggaran untuk Chinatown belum diresmikan. Meski begitu, pihaknya optimis proyek tersebut dalam jangka panjang mampu mendongkrak sektor pariwisata dan perdagangan lokal di Kota Tepian.

”Kita kan tahu bahwa sejarah Samarinda itu tidak terlepas dari kontribusi masyarakat Tionghoa. Supaya sampean enggak lagi kemana-mana. Daya tarik wisatawan juga pasti ada," ujarnya. 

Lebih lanjut, Marnabas menjelaskan eksekusi lahan yang dilakukan oleh Pemkot Samarinda berdasarkan pada Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). 

“Jadi rasanya hukumnya jelas bahwa kami ingin melakukan penataan kota,” katanya.

Menyoal solusi yang diajukan sejumlah anggota DPRD Samarinda dalam kesempatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Kamis (15/5/2025), Marnabas menyebut pihaknya berjanji untuk menyanggupi. 

Solusi tersebut mengacu pada kekhawatiran sebagian para pedagang Pasar Subuh yang menjual sayur dan buah. Spesifikasi Pasar Beluluq Lingau di Jalan PM Noor sebagai salah satu pasar tematik yang menjual daging non halal dinilai tidak begitu cocok. 

“Kalau yang 8 itu misalnya jualan makanan tidak bisa di sana, ayo pilih. Kalau mau di Pasar Merdeka, di pasar mana kita carikan tempat. Tidak ada masalah," lanjutnya. 

Terbaru, Pasar Beluluq Lingau di Jalan PM Noor dijelaskan Marnabas telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung. Mulai dari listrik, air, Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan sebagainya. 

“Dan selama dia berjualan, kita akan pantau dulu. Sementara kita tidak tarik retribusi. Pasar Beluluq Lingau itu hampir setahun lebih kita tidak tarik retribusi,” tegasnya.

Marnabas membeberkan bahwa pemkot tengah bersiap melakukan pembebasan lahan di sekitar kawasan tersebut guna memaksimalkan akses menuju lokasi.

“Ini yang sedang kami jajaki lagi adalah Jalan di PM Noor itu ada salah satu lokasi tanah yang menghalangi. Kita mau beli itu, jadi terbuka nanti tidak lagi lewat gang (aksesnya),” tutupnya.

[NKH | RWT]



Berita Lainnya