Daerah
Pemkot Target Rute Penyeberangan Bontang-Mamuju Dibuka Tahun 2025

Kaltimtoday.co, Bontang - Pemkot Bontang terus mengupayakan pembukaan rute penyerangan dari Bontang ke Mamuju, Sulawesi Barat. Pembukaan rute penyeberangan ini diharapkan bakal mempermudah jalur transportasi warga dan distribusi barang, serta memperluas peluang kerja sama antar pulau.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris mengatakan, pihaknya semakin intens berkomunikasi dan menggodok rencana ini ke sejumlah Pemda di Sulawesi Barat (Sulbar). Misalnya pada Jumat (7/3/2025) lalu, pihaknya menemui Bupati Polewali Mandar (Polman) Samsul Mahmud di kantornya untuk membahas pembukaan rute penyeberangan ke Sulbar ini. Dari hasil obrolan itu, kata Agus, secara prinsip, kedua daerah sepakat dan merasa perlu rute penyeberangan ini dibuka.
"Mereka (Bupati Polman) sudah oke. Nanti setelah lebaran, insha Allah nanti kami juga akan menemui Bupati Mamuju setelah lebaran," kata Agus kepada Kaltim Today, Senin (10/3/2025) siang.
Pemkot Bontang menargetkan rute ini mulai beroperasi tahun 2025. Ini juga sesuai dengan instruksi Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, yang mendorong penyeberangan Bontang-Mamuju segera dipercepat demi meningkatkan pelayanan publik.
Perkembangan terakhir dari rencana ini, kata Agus, bakal ada pertemuan dengan kementerian terkait pada Kamis (13/3/2024) membahas soal lanjutan kerja sama dengan pihak yang akan mengoperasikan rute penyeberangan Bontang-Mamuju. Ini sembari menunggu kapal yang saat ini dalam proses penyelesaian di Batam.
"Kapalnya lagi proses penyelesaian di Batam. Tapi opsi-opsi lain seperti kapal cepat yang sempat ada itu, tetap kami buka. Prinsipnya, kami mengupayakan rute penyeberangan ini secepatnya dibuka. Ini juga sesuai instruksi ibu wali kota agar ini segera dipercepat," urainya.
Ada beberapa hal yang membuat rute penyeberangan ini dinilai penting. Paling utama, ini merupakan aspirasi warga Bontang yang memiliki pertalian dengan Sulawesi Barat. Dari hasil amatan pihaknya, beber Agus, sebaran warga keturunan Sulbar di Bontang mencapai 15 ribu jiwa.
Dengan dibukanya pembukaan jalur penyeberangan ini, maka warga Bontang yang ingin ke Mamuju dan daerah sekitarnya atau sebaliknya dari Mamuju ke Bontang, bisa lebih mudah. Ini juga untuk memastikan warga memiliki opsi penyebrrangan yang aman dan nyaman.
"Dulu sempat ada musibah KM Titian Muhidah. Itu karena kapal overkapasitas. Makanya kami dorong penyeberangan ini, dengan kapal yang lebih besar dan aman untuk masyarakat," ujar Politkus Gerindra ini.
Selain itu, pembukaan rute ini bisa memperluas ruang kerja sama antara Pemkot Bontang dengan Pemda sekitar Sulbar, atau antar warga antar pulau. Seperti diketahui, beberapa daerah di Sulbar dikenal sebagai penghasil beras dan barang kebutuhan pokok lain.
"Kalau rutenya sudah dibuka, ada banyak kerja sama antar daerah yang terbuka. Warga atau pengusaha antar pulau pun, baik dari Bontang atau Mamuju lebih mudah kalau distribusi barang, kan. Lebih murah juga karena tidak perlu harus lewat Samarinda atau Balikpapan," tandasnya.
[RWT]
Related Posts
- Perjuangan Kampung Sidrap Berlanjut, Agus Haris Sebut Bontang Siapkan Saksi Pengungkap Fakta
- Disdikbud Bontang Mulai Sosialisasikan SPMB, Penerimaan Siswa Baru Rencana Dimulai Akhir Mei 2025
- Dongkrak IPM di Bontang, Wali Kota Neni Usulkan Pemkot Akuisisi Universitas Trunajaya
- Jejak Cahaya di Ujung Jalan
- Sitti Yara Beri Catatan untuk Program Pengentasan Miskin Ekstrem di Bontang