Opini
Pentingnya Memilih Pemimpin yang Memiliki Kemampuan Retorika yang Baik
Oleh: Rifkal Artha Yuda
Tidak sampai tiga bulan ke depan, kita akan memilih presiden baru untuk memimpin Indonesia kita yang tercinta ini. Perhelatan proses pemilihan Capres dan Cawapres Indonesia semakin menarik. Mengapa demikian? sejak diumumkannya para paslon, warga sudah tidak menebak-nebak lagi siapa yang akan menjadi bacapres dan bacawapres yang akan bertanding untuk mendapatkan kursi singgasana.
Dapat kita lihat untuk para calon yang akan berjuang adalah dari paslon nomor urut 1 ada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, serta paslon nomor urut 3 yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dengan adanya tiga paslon, tentunya akan lebih sulit dari pemilu sebelumnya karena di tahun ini lebih banyak yang berkontestasi.
Dalam negara demokrasi, seluruh masyarakat memiliki hak untuk menentukan pilihannya. Mau ia dari kalangan dengan tingkat pendidikan yang tinggi hingga yang tidak sekolah sekalipun. Masyarakat pastinya memiliki kriteria masing-masing dalam memilih capres dan cawapres nantinya. Ada yang melihat dari track record kepemimpinan sebelumnya, ada yang karena kesederhanaannya, ada juga karena kemampuan berbicaranya sehingga merasa tertarik untuk memilih.
Menurut penulis, kemampuan berbicara atau retorika merupakan salah satu hal penting yang dapat menjadi nilai plus bagi seorang pemimpin. Kegiatan beretorika sudah lama digunakan oleh para pemangku kebijakan serta para ilmuwan dalam menyampaikan pesannya. Salah satu penggagas ilmu terkait dengan retorika yaitu Aristoteles.
Aristoteles merupakan seorang filsuf yang menyatakan bahwa retorika merupakan kemampuan untuk mengemukakan sesuatu. Menurutnya, manfaat retorika yaitu dapat memberikan efek persuasif kepada pendengarnya. Retorika juga bisa dibilang sebuah seni dalam membangun argumentasi dan seni berbicara.
Retorika menjadi salah satu hal yang penting bagi seorang pemimpin karena sesuai dengan definisinya, retorika merupakan seni membangun argumentasi yang akan disampaikan secara sistematis sehingga akan dipahami dengan baik oleh masyarakat. Contohnya saja dalam hal pemilihan calon presiden seperti sekarang ini. Kita melihat banyak sekali rangkaian acara dari KPU seperti debat capres yang diselenggarakan sebanyak 5 kali. Hal ini tentunya menjadi salah satu alasan mengapa kemampuan retorika itu sangat penting bagi pemimpin.
Dalam menjelaskan visi misi dan program kerjanya, tentunya tidak bisa jika hanya ditulis kertas lalu dibagikan ke masyarakat. Hal tersebut akan terbatas karena dalam memahami teks memiliki kemungkinan akan ada perbedaan persepsi. Maka dari itu penjelasan visi misi akan lebih baik disampaikan langsung oleh pemimpin, dan penyampaiannya melalui dialog. Kemampuan berbicara menjadi sangat penting karena ada pesan dan niat baik dari pemimpin yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Jika tidak memiliki kemampuan komunikasi yang bagus, maka substansi pesan yang disampaikan bisa-bisa tidak dapat dipahami oleh masyarakat.
Contohnya saja dalam debat capres perdana tanggal 12 Desember lalu. Hal utama yang menjadi kekuatan dalam debat adalah bagaimana menyatakan dan mempertahankan argumen. Kemampuan tersebut merupakan bagian dari retorika. Coba bayangkan saja jika seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan retorika, pasti akan sulit untuk menyampaikan gagasannya. Maka dari itu penting sekali pemimpin memiliki kemampuan dalam beretorika.
Perihal kampanye pun yang akan disampaikan oleh para capres lagi-lagi tentang visi, misi dan program serta janji yang akan dilaksanakan jika terpilih nantinya. Hal ini tentu perlunya kemampuan retorika yang baik sehingga masyarakat paham akan apa yang disampaikan. Apalagi para capres memiliki jadwal yang sangat padat dan tidak satu dua daerah saja yang dikunjungi. Maka dari itu metode penyampaian pesan kepada masyarakat pun perlu dipahami agar kemudian tidak terjadi kesalahpahaman informasi atau bahasa yang lagi ramai adalah blunder.
Di tengah polemik ramainya masa pemilu sekarang ini, sangat ramai menjadi perdebatan di masyarakat yaitu dengan narasi, tidak penting pemimpin yang jago retorika yang penting bisa kerja. Menurut penulis, pernyataan seperti itu kurang tepat, mengapa demikian, karena tugas utama pemimpin adalah bagaimana dapat mengarahkan, mengkoordinasi, menyampaikan, mengklarifikasi. Semua itu dapat dilakukan dengan komunikasi publik atau retorika. Jadi kerjanya pemimpin paling banyak ya berbicara kepada anggotanya dan masyarakat. Tidak ada pemimpin yang secara teknis langsung turun kelapangan dalam arti ikut sebagai pekerja.
Sebagai contoh, Ada sebuah program kerja pembuatan jembatan antara kota A ke Kota B. Dari program tersebut, tugas seorang pemimpin, bagaimana menyampaikan pesan dengan baik yaitu mulai dari perencanaannya, tujuannya, estimasi waktunya, anggarannya. Semua itu menjadi tanggung jawab pemimpin yang memiliki kewenangan akan program tersebut. Agar masyarakat tahu akan transparansi program tersebut, maka dari itu pemimpin perlu menyampaikan terkait dengan beberapa poin di atas, dan tidak perlu pemimpin tersebut ikut langsung dalam pembuatan jembatannya.
Dari contoh di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kemampuan retorika menjadi salah satu bagian penting yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Penulis menyatakan salah satu, bukan satu-satunya, jadi perlu diimbangi dengan hal lainnya. Tetapi tidak boleh juga menjadi pemimpin yang menjadikan kemampuan retorikanya sebagai tipuan belaka. Memanfaatkan hal tersebut untuk membohongi masyarakat, menebar janji tetapi tidak ditepati.
Retorika merupakan seni dalam menyampaikan informasi. Seorang pemimpin yang memiliki banyak program kerja serta gagasan perlu memiliki kemampuan retorika yang baik agar pesan yang disampaikan dapat diterima baik oleh masyarakat.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Disdikpora PPU Gandeng Telkom Sediakan WiFi Gratis di Sekolah
- Andi Singkeru Soroti Tantangan Guru dan Pendidikan di Daerah Terpencil PPU
- Disdikpora PPU Libatkan Puluhan Sekolah dalam Program Sekolah Laboratorium Pancasila
- Kekurangan Guru di PPU, Proses Belajar Mengajar Terhambat
- DKP PPU Gelar Sosialisasi Hidroponik Sambut Natal dan Tahun Baru