Daerah

Perbaikan Jalan Amblas di Loa Kulu Dikebut, Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Supri Yadha — Kaltim Today 21 Oktober 2024 16:15
Perbaikan Jalan Amblas di Loa Kulu Dikebut, Ditargetkan Rampung Akhir 2024
Kerusakan jalan di Dusun Margasari Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Perbaikan jalan nasional yang amblas di Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), sedang dikebut dan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024. Jalan yang menghubungkan Kota Tenggarong dan Samarinda ini mengalami longsor parah, terutama di area yang berdekatan dengan Sungai Mahakam, menyebabkan gangguan signifikan bagi warga dan pengguna jalan.

Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto, memastikan perbaikan jalan ini menjadi prioritas pemerintah, mengingat vitalnya jalur tersebut bagi aktivitas ekonomi dan mobilitas warga.

"Kami menargetkan perbaikan selesai pada Desember 2024, sehingga masyarakat dapat kembali menggunakan jalur ini dengan aman," ujar Bambang belum lama ini.

Meski proyek ini ditangani oleh pemerintah pusat, Bambang menekankan bahwa pemerintah daerah juga berperan aktif, terutama dalam menangani dampak sosial dari kerusakan tersebut. Untuk membantu masyarakat yang terdampak, pemerintah daerah telah membuka jalur alternatif meskipun kondisinya masih jauh dari sempurna.

"Jalur alternatif yang kami buka cukup jauh dan beberapa bagian masih perlu perbaikan. Namun, ini satu-satunya solusi sementara untuk warga," ungkap Bambang.

Meskipun jalur tersebut membantu meringankan beban lalu lintas, kondisinya yang belum sepenuhnya optimal membuat perjalanan menjadi lebih lama dan kurang nyaman.

Lalu lintas di sekitar lokasi perbaikan tetap padat, menunjukkan pentingnya jalan ini bagi kehidupan sehari-hari warga Kukar. Pemerintah daerah pun meminta pihak kontraktor untuk mempercepat proses pengerasan jalan agar kendaraan kecil bisa segera melintas.

"Kami sudah minta kontraktor untuk melakukan pengerasan di beberapa titik agar mobil kecil bisa mulai melintasi jalan ini," tambah Bambang.

Selain upaya membuka jalur alternatif, Pemkab Kukar juga menjalin kerja sama dengan PT MHU, perusahaan tambang yang beroperasi di sekitar Loa Kulu, untuk menggunakan jalan hauling mereka sebagai jalur darurat bagi kendaraan berat. Jalan hauling ini dianggap solusi sementara, meskipun penggunaannya akan dibatasi ketat karena padatnya aktivitas tambang.

"Setiap hari ada 116 truk batu bara yang melintas, jadi penggunaannya harus dibatasi untuk memastikan keselamatan dan kelancaran," jelas Bambang.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan Kukar, Junaidi mengungkapkan, rekayasa lalu lintas sudah diterapkan untuk mengurangi kemacetan selama perbaikan berlangsung. Pemasangan portal dan rambu-rambu untuk membatasi kendaraan besar juga dilakukan agar tidak merusak infrastruktur yang sedang diperbaiki.

"Kami telah melakukan rekayasa lalu lintas dan berterima kasih kepada masyarakat yang sudah membantu mengurai kemacetan," ujar Junaidi.

Dengan kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta, diharapkan perbaikan jalan ini dapat selesai tepat waktu, sehingga aktivitas sehari-hari warga Kukar bisa kembali normal pada akhir tahun nanti.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya