Opini
Profesor dan 5.539 Mahasiswa Baru Unmul
Catatan Rizal Effendi
UNIVERSITAS Mulawaman (Unmul) lagi ceria. Pertama, rektornya, Abdunnur, baru saja meraih gelar sebagai guru besar alias profesor dalam bidang Ilmu Ekologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul. Kedua, universitas tertua di Kaltim ini lagi menyambut keluarga baru, yaitu 5.539 mahasiswa baru tahun kuliah 2023/2024.
Dengan gelar baru itu, maka penulisan lengkap nama sang rektor adalah Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si, IPU. Selain Abdunnur, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Hj. Rahmawati, juga meraih gelar yang sama di bidang Manajemen Pemasaran. Nama lengkapnya sekarang, Prof. Dr. Hj. Rahmawati, SE, MM.
Prof. Abdunnur, kelahiran Tanjung Selor Bulungan, 8 Maret 1967, adalah orang daerah pertama yang berhasil menjadi rektor Unmul. Dia sempat dijuluki "Si Penunggu Kampus," karena dulu rajin berada di kampus. Selain kuliah, dia juga sering begadang sampai malam memancing di kolam kampus.
Banyak yang berharap dengan ilmunya, Prof. Abdunnur banyak melahirkan gagasan dan pemikiran yang kreatif dalam rangka penyelamatan perairan di Kaltim khususnya Sungai Mahakam, yang mengalami pencemaran berat.
Sementara itu, Prof. Rahmawati sempat menarik perhatian ketika dia mengikuti seleksi calon pejabat pimpinan tingkat madya dan pratama di lingkungan KPK tahun 2022. Dia mengincar jabatan direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK.
Saya belum mendapat data terbaru jumlah guru besar Unmul. Tempo hari angkanya di atas 50 orang atau sekitar 5 persen dari jumlah 1.200 dosen yang ada. Rektor lama, Prof. Masjaya, di tahun 2020 sempat mengukuhkan 10 guru besar baru Unmul. "Target kita 15 sampai 20 guru besar tahun ini," ujarnya waktu itu.
Ketika menyambut mahasiswa baru di ajang Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung di GOR 27 September Unmul, Kamis (3/8) lalu, Abdunnur sudah bergelar profesor. "Mahasiswa baru harus segera beradaptasi. Kalian harus mampu mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran di Unmul," tandasnya bersemangat.
Mahasiswa baru Unmul, kata Rektor, harus menguasai 4 bahasa dengan baik. Yaitu bahasa internasional (terutama bahasa Inggris), bahasa Indonesia, bahasa lokal, dan bahasa pemrograman. Yang menarik adalah adanya kewajiban menguasai bahasa lokal. Ada beberapa bahasa lokal yang sudah jarang dipercakapkan, di antaranya Bahasa Kutai. Di Samarinda, yang paling banyak dipergunakan adalah Bahasa Banjar dan Bugis, Bahasa Dayak juga tidak mudah dipelajari.
Unmul juga mendorong para mahasiswa untuk memperkuat 4 pilar Pendidikan UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. "Semua itu bertujuan untuk menciptakan mahasiswa yang mandiri, memiliki kemampuan sosial, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional," tandas Prof. Abdunnur.
Mahasiswa baru sebanyak 5.539 orang itu diterima di 13 fakultas di lingkungan Unmul. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) paling banyak, yaitu 1.134 orang, menyusul Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 811 orang, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 658 orang dan Fakultas Teknik (FT) 636 orang.
Sementara itu, Fakultas Hukum (FH) 337, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 330, Fakultas Farmasi 319, Fakultas Pertanian (Faperta) 314, Fakultas Kehutanan (Fahutan) 304, Fakultas Kedokteran (FK) 230, Fakultas Ilmu Budaya 208, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) 167, sedangkan mahasiswa baru yang paling sedikit di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) hanya 95 orang.
Unmul adalah perguruan tinggi negeri terbesar di Kalimantan dengan populasi mahasiswa di atas 30 ribu orang. Lulusannya hampir sama dengan jumlah mahasiswa baru, yaitu lima sampai enam ribu orang per tahun. Unmul juga dikenal sebagai kampus yang memiliki pola ilmiah pokok (PIP) sebagai Pusat Unggul Studi Tropis. Karena berada di Provinsi Kaltim, yang dikenal memiliki luas hutan tropis terbesar di Indonesia.
INGIN MASUK KE IKN
Selaku ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FEB, saya sempat diundang memberikan motivasi kepada mahasiswa baru FEB, Sabtu (5/8) lalu di Kampus Gunung Kelua. Saya datang bersama ketua harian IKA FEB, Apri Gunawan, serta pengurus lainnya, Deni Fachrianur, Fauzan Ridha, Jumiati, Rini Nur Hidayati, Heldi, Fauzian, dan Frizer.
"IKA FEB selain ikut berpartisipasi untuk kemajuan fakultas, juga berusaha membantu adik-adik untuk sukses selama pendidikan dan pada saat setelah lulus untuk berkarya di tengah-tengah masyarakat," kata saya.
Juga saya bilang kepada mereka, mahasiswa FEB harus menjadi salah satu andalan di kampus Unmul. Karena ilmunya sangat dibutuhkan dan terus berkembang dinam
Related Posts
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri
- Pj Gubernur Kaltim Soroti Penanganan Kasus Muara Kate, Akan Bangun Komunikasi dengan Polda dan 48 Inspektur Tambang
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak
- Dengar Aspirasi Petani Kaltim, Sarifah Suraidah Janji Perjuangkan Stabilitas Harga Pupuk