Advertorial

PT Berau Coal dan Puslitkoka Berkolaborasi Tingkatkan Kualitas Kakao di Kaltim

Kaltim Today
20 November 2024 07:28
PT Berau Coal dan Puslitkoka Berkolaborasi Tingkatkan Kualitas Kakao di Kaltim
Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pangan untuk Penghijauan Tahun 2024. (Pemprov Kaltim)

Kaltimtoday.co - PT Berau Coal terus berkontribusi dalam mendukung penghijauan dan pertanian berkelanjutan melalui program budidaya kakao di Kabupaten Berau. Program ini, yang dimulai sejak 2010, telah berkembang menjadi salah satu langkah strategis dalam mendorong perekonomian lokal dan menjaga kelestarian lingkungan.  

Muhammad Masyhuri, Social Enterprise Coordinator PT Berau Coal, mengungkapkan dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pangan untuk Penghijauan 2024 bahwa upaya awal difokuskan pada edukasi petani, termasuk teknik penanaman, perawatan, dan penggunaan bibit unggul.  

“Pada tahap awal, dari 2010 hingga 2015, kami memberikan pelatihan kepada petani untuk memahami dasar-dasar budidaya kakao. Namun, setelah 2016, kami mulai mendampingi mereka dalam mengatasi tantangan pascapanen, seperti teknik fermentasi untuk meningkatkan kualitas hasil panen,” kata Masyhuri, Selasa, (19/11/24). 

Untuk mendukung keberlanjutan program, PT Berau Coal mendirikan Berau Cocoa pada 2017. Entitas ini bertugas mengelola proses dari hulu ke hilir, termasuk membantu petani dalam memasarkan hasil produksi kakao mereka. Hal ini membuat petani tidak lagi kesulitan mencari pasar untuk produknya.  

“Sejak 2018 hingga 2024, kami bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas kebun kakao di Berau. Rekomendasi tentang klon unggulan membantu kami memperbanyak varietas yang lebih produktif,” tambah Masyhuri.  

Selain pasar lokal, PT Berau Coal juga mulai menjajaki pasar internasional. “Meski kunjungan tim dari Prancis belum bertepatan dengan musim panen, mereka melihat potensi besar kakao kami untuk pasar global,” jelasnya.  

Komitmen PT Berau Coal dalam pengembangan kakao terintegrasi dengan program reklamasi pascatambang serta Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Dukungan dari lembaga pendidikan seperti Poltek Sinar Mas dan SMK di Berau, serta sinergi dengan pemerintah daerah, menjadi kunci keberhasilan program ini.  

“Penilaian PROPER dari pemerintah juga menjadi indikator kinerja lingkungan yang terus kami jaga. Kami berharap generasi muda, terutama milenial, tertarik untuk menjadi petani kakao masa depan karena saat ini sebagian besar petani sudah berusia di atas 50 tahun,” ujar Masyhuri.  

Dengan harga kakao yang terus meningkat sepanjang 2024 dan potensi pasar yang besar, program budidaya kakao di Berau diharapkan dapat menjadi motor penggerak transisi ekonomi sekaligus mendukung upaya penghijauan di Kalimantan Timur.  

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya