Advertorial

PT TDMB Resmikan Pabrik di Kukar, Produksi 4,1 Juta Detonator Per Tahun dan Serap 130 Tenaga Kerja

Kaltim Today
12 Februari 2025 15:43
PT TDMB Resmikan Pabrik di Kukar, Produksi 4,1 Juta Detonator Per Tahun dan Serap 130 Tenaga Kerja
Presiden Direktur PT TDMB Hery Kusnanto dan Country Director Orica Indonesia James Tiedgen bersama undangan saat meresmikan pabrik detonator di Muara Badak, Kukar, Rabu (12/2/2025). (Foto Ibrahim/Kaltimtoday.co)

MUARA BADAK, Kaltimtoday.co - PT Trifita Deto Muara Badak (TDMB) resmi mengoperasikan pabrik detonator pertamanya di Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kaltim. Peresmian yang digelar Rabu (12/2/2025) menjadi langkah PT TDMB untuk mendukung kebutuhan industri pertambangan nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Sebagai informasi, PT TDMB merupakan anak perusahaan PT Trifita Perkasa yang bergerak dalam jasa pengadaan dan distribusi bahan peledak komersial, terutama untuk industri pertambangan mineral seperti emas, tembaga, batu bara, dan nikel. Kehadiran pabrik ini di Kukar diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur serta memperkuat industri dalam negeri.

Pabrik detonator TDMB berdiri di atas lahan seluas 25 hektar, dengan 5 hektar di antaranya digunakan untuk bangunan, sementara sisanya diperuntukkan sebagai zona aman sesuai regulasi pemerintah.

Pabrik yang dibangun di Desa Muara Badak Ulu ini telah memperoleh berbagai izin, termasuk dari Kementerian Pertahanan RI dan Pemkab Kutai Kartanegara.

TDMB mengantongi Rekomendasi Pembangunan Pabrik pada 2019 dan Izin Mendirikan Pabrik pada 2021 dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI), disusul Persetujuan Bangunan Gedung yang diterbitkan PTSP Kutai Kartanegara pada 2021.

Dipilihnya Muara Badak sebagai lokasi pabrik TDMB selain untuk keamanan karena tidak padat penduduk, juga bertujuan untuk memudahkan pendistribusian hasil produksi kepada pengguna akhir, yaitu industri pertambangan. Sebagaimana diketahui, sebagian besar pertambangan yang berada di Kalimantan, NTB, Sulawesi, hingga Papua membutuhkan detonator untuk kegiatan peledakan dalam proses produksinya.

Sebelum diresmikan pada Rabu (12/2/2025), pabrik PT TDMB sudah lebih dulu beroperasi sekitar tiga bulan. Selama operasional tersebut, PT TDMB telah memproduksi lebih dari 700 ribu detonator, dengan setengahnya telah digunakan oleh industri pertambangan di Kalimantan. Selama tahap awal, kapasitas produksi pabrik PT TDMB telah mencapai 4,1 juta detonator per tahun, terdiri dari 3 juta detonator non-elektrik dan sisanya elektronik. Dengan infrastruktur yang ada, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 6 juta detonator per tahun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kurangi Ketergantungan Impor

Sebelum kehadiran pabrik PT TDMB, kebutuhan detonator nasional masih bergantung pada impor dari Australia, China, Korea Selatan, dan Filipina. Dengan adanya pabrik ini, ketergantungan terhadap impor dapat berkurang secara signifikan. Meski bahan baku utama masih diimpor dari Australia, India, dan Kanada, PT TDMB telah mulai menggunakan bahan penunjang dari dalam negeri untuk meningkatkan kandungan lokal produksinya.

Presiden Direktur PT TDMB, Hery Kusnanto, mengungkapkan kebanggaannya atas peresmian pabrik ini. Dia berharap kehadiran pabrik dapat memenuhi kebutuhan di sektor pertambangan dan berdampak positif terhadap perekonomian lokal hingga nasional.

“Saya bersyukur pembangunan pabrik ini dapat diselesaikan dan bisa memenuhi kebutuhan detonator dalam negeri yang selama ini masih diimpor,” ujar Hery Kusnanto kepada awak media.

Hery Kusnanto menegaskan bahwa PT TDMB didukung oleh teknologi dari Orica, perusahaan berbasis di Melbourne, Australia, yang dikenal sebagai produsen bahan peledak berteknologi tinggi. Dukungan ini dipastikan berdampak signifikan terhadap produk yang dihasilkan pabrik PT TDMB.

“Dukungan teknologi tinggi dari Orica menjamin kualitas produksi PT TDMB,” katanya.

Country Director Orica Indonesia James Tiedgen yang turut hadir dalam peresmian pabrik PT TDMB, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung industri pertambangan nasional melalui kemitraan dengan PT Trifita Perkasa.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan teknologi inovatif guna mendukung kemajuan produksi bahan peledak di Indonesia,” ungkapnya.

Pembangunan pabrik PT TDMB dengan nilai investasi sekitar Rp 200 miliar di Muara Badak ini telah mempekerjakan 130 karyawan, dengan hampir 90 persen di antaranya berasal dari Samarinda, Bontang, dan Balikpapan. Selain itu, PT TDMB juga bekerja sama dengan usaha lokal dalam penyediaan jasa seperti katering, perawatan taman, dan transportasi.

Keberadaan pabrik ini memberikan dampak positif bagi perekonomian sekitar, termasuk meningkatnya bisnis rumah kost, warung makan, serta permintaan jasa angkutan truk di Kaltim.

“Kami berharap kehadiran TDMB ini bisa menjadi berkah bagi masyarakat Kukar, Pemerintah Daerah, dan industri pertambangan,” sebut Hery Kusnanto.

Dukung Perekonomian Daerah

Pemkab Kutai Kartanegara menyambut baik beroperasinya pabrik detonator di Muara Badak. Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara, Sunggono, menyampaikan apresiasi kepada PT TDMB atas kepercayaannya menjadikan Muara Badak sebagai lokasi industri detonator.

“Atas nama Pemkab Kukar, kami mengucapkan terima kasih kepada investor yang telah mempercayakan wilayah ini sebagai bagian penting dalam industri detonator. Investasi ini tidak sedikit dan sudah melibatkan teknologi dari berbagai negara, termasuk Australia,” ujar Sunggono.

Menurut dia, keberadaan pabrik PT TDMB di Kukar juga membuka peluang ekspor selain memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Terakhir, dia juga menyampaikan pentingnya dukungan masyarakat sekitar terhadap keberadaan pabrik PT TDMB di Muara Badak.

“Kami berharap masyarakat Muara Badak, Marang Kayu, dan sekitarnya bisa memberi dukungan maksimal. Dari yang saya lihat, mayoritas tenaga kerja di pabrik ini adalah warga lokal,” tutupnya.

Peresmian pabrik detonator PT TDMB ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi dan tokoh penting, antara lain Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan, Marsekal Pertama TNI Dedy Laksmono S.E., S.T., M.M, mewakili Menteri Pertahanan RI Letjen (Purn) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, M.B.A. Kemudian, Konsulat Jenderal, Mr. Todd Dias. Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kaltim, Tri Admaji, mewakili Pj Gubernur Kaltim. Direktur D BAIS TNI, Brigjen TNI Toyib Anwari. Dirintelkam Polda Kaltim, Kombes Pol Agus Sutrisno, S.I.K., M.Si, mewakili Kapolda Kaltim. Wadir Kamneg Mabes Polri, KBP Lilik Apriyanto. Kapolres Bontang, Danramil, Dandamil, Camat Muara Badak, dan Kepala Desa Muara Badak Ulu, tokoh masyarakat, warga sekitar.

[TOS | ADV]



Berita Lainnya