Daerah
Pupuk Kaltim Bangun Gate Sampai Tutup Jalan Berbulan-bulan, Warga Guntung Mengeluh
Kaltimtoday.co, Bontang - Motor matik yang dikendarai putri pertama Ariani Rahma tiba-tiba oleng ketika melintas di Jalan Kebun Salak, Guntung, awal Mei 2024 lalu. Ketika dicek, rupanya ban depan sudah kempes. Belakangan usai dibawa ke bengkel terdekat, diketahui bahwa ban motor mereka rupanya bocor.
Dengan kondisi Jalan Kebun Salak yang mesti mereka lalui ketika ingin masuk atau keluar Guntung hari-hari ini, Ariani sejatinya tidak heran bila ban motor bisa bocor. Kondisi jalan "tembus" ke Guntung itu memang memprihatinkan.
Jalan tak rata, bolong-bolong di sana sini. Jalan sempit, dan minim penerangan di malam hari. Macam-macam konsekuensi dihadapi warga bila melalui jalan itu: ban motor bocor atau kempes, bisa tiba-tiba terjatuh karena jalan tak rata, dan tak aman dilalui malam hari karena penerangan kurang.
"Mau tidak mau harus lewat situ, karena itu saja jalan paling dekat untuk sampai ke rumah kalau dari Bontang (pusat kota)," kata Ariani (54) kepada Kaltim Today belum lama ini.
Sejatinya itu bukan kali pertama ban motor milik putri Ariani bocor karena harus lewat jalur alternatif buat pulang ke rumah. Sebelumnya, pada April 2024 kejadian serupa juga terjadi ketika mereka melintasi Jalan Oxygen atau depan RS Pupuk Kaltim yang nantinya tembus ke Kantor Departemen Keamanan Pupuk Kaltim.
Kondisi Jalan Oxygen memang sedikit lebih baik. Mobil bisa lewat, jalan diaspal. Namun ada juga bagian jalan yang rusak, plus penerangan sangat minim.
"Sekilas kelihatannya itu jalan bagus, tapi sebenarnya ada juga bagian yang rusak," sebutnya.
Ariani dan ribuan warga Kelurahan Guntung lainnya terpaksa harus melalui jalur alternatif bila ingin masuk atau keluar Guntung. Pasalnya, sejak beberapa bulan terakhir akses utama ke daerah mereka, Jalan Pupuk Raya, ditutup total oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim).
Penutupan jalan dilakukan lantaran perusahaan tengah membangun gerbang masuk (gate). Namun hingga saat ini, warga belum diberi kepastian sampai kapan penutupan jalan berlangsung.
Warga Guntung lainnya, Sri Wahyuni (46) juga mengeluhkan penutupan jalan yang dilakukan PT Pupuk Kaltim. Menurutnya, penutupan jalan ini jelas merugikan warga. Pasalnya, perusahaan tak menyediakan opsi jalan yang dekat permukiman warga. Selain itu, penutupan dilakukan dalam durasi cukup panjang. Hingga kini Sri tak tahu sampai kapan penutupan Jalan Pupuk Raya ditutup.
‘’Kasian warga kalau terlalu lama jalannya ditutup,’’ sebut Sri ketika berbincang dengan Kaltim Today belum lama ini.
Sri mengatakan, mulanya penutupan hanya dilakukan setengah bahu jalan. Walau harus berhati-hati, warga masih diperkenankan melintasi Jalan Pupuk Raya. Namun sekitar April 2024, jalan ditutup total tanpa pemberitahuan kepada warga. Walhasil, warga mesti melalui jalur alternatif yang posisinya kurang menguntungkan.
Perempuan yang sudah 35 tahun tinggal di Guntung ini bilang, memang ada 3 alternatif jalan tersedia usai penutupan itu, yakni di Jalan Kebun Salak; Jalan Oxygen depan RS Pupuk Kaltim; dan Jalan NPK Pelangi, Lok Tuan. Hanya saja, ketiga opsi jalan ini tak menguntungkan warga. Semua posisinya jauh, membuat warga harus memutar jauh jika ingin keluar Guntung atau pergi ke pusat kota. Kondisi jalan pun tak bagus, misalnya di Jalan Kebun Salak. Makin buruk lagi sebab ketiga alternatif jalan ini tak memiliki penerangan memadai di malam hari. Tentu ini membahayakan pengendara yang melintas malam hari.
Sri menegaskan, sebelum menutup jalan, mestinya perusahaan lebih dulu sediakan opsi jalan yang aksesnya mudah bagi warga Guntung. Misalnya dengan membuka akses jalan tembus dari Hotel Equator ke Guntung melalui RT 14. Pembukaan ini dilakukan sementara. Sampai gate di depan Hotel Equator rampung. Namun nyatanya, ini dilakukan setengah-setengah oleh perusahaan. Jalan tembus itu dibuka hanya di pagi hari. Aksesnya pun terbatas, tidak untuk semua orang.
"Mereka tidak kasih pilihan jalan. Masa semua jalan kami ditutup. Guntung ini sudah di pojok, tidak lama makin terisolasi kami di sini," sebutnya.
Sri mengaku dirinya tak pernah menerima informasi lebih dulu sebelum jalan ditutup. Ujug-ujug jalan ditutup tanpa sosialisasi atau pemberitahuan ke warga.
"Saya tidak tahu ada pemberitahuan atau tidak," kata perempuan yang juga berstatus sebagai ketua RT 09 Guntung ini.
Sementara itu, Lurah Guntung, Denny Febrian membenarkan bila penutupan jalan dilakukan oleh PT Pupuk Kaltim. Perusahaan menutup jalan lantaran ingin membangun gerbang.
Sebelum penutupan dilakukan, sebut Denny, mengaku perusahaan sudah memberi pemberitahuan. Usai pemberitahuan diberikan, dia mengklaim bahwa kelurahan sudah melakukan sosialisasi atau pemberitahuan lanjutan ke warga.
"Sudah kami sampaikan (ke warga)," sebutnya ketika dikonfirmasi, Senin (3/6/2024) pagi.
Dia membenarkan bahwa penutupan jalan mulanya dilakukan setengah badan jalan, kemudian disusul penutupan total. Awal April 2024 pihaknya sempat bersurat ke perusahaan untuk meminta kepastian sampai kapan penutupan berlangsung. Tak lama perusahaan menjawab, penutupan dilakukan hingga 18 April 2024. Namun nyatanya, hingga pekan pertama Juni 2024 jalan masih ditutup.
Dari informasi yang diterima Denny, pembangunan gate molor lantaran pengerjaannya menghadapi kendala. Di bawah lokasi pembangunan gebang disebut ada instalasi PDAM dan pipa gas tertanam.
"Uda bersurat, mereka (perusahaan) sampaikan ada sedikit kendala," bebernya.
Denny bilang tidak ada tenggat waktu dari pemerintah atau dari perusahaan sampai kapan penutupan jalan itu dilakukan. Kendati yang ditutup adalah akses utama warga Guntung. Dia hanya bilang bahwa pihaknya, bersama perusahaan dan warga tentu berupaya untuk duduk bersama terkait persoalan jalan ini.
"Kami rutin duduk bersama terkait ini," klaimnya.
Jawaban Perusahaan
VP Komunikasi Korporat Pupuk Kaltim, Anggono Wijaya, membenarkan bahwa penutupan Jalan Pupuk Raya memang dilakukan perusahaan. Penutupan dilakukan lantaran perusahaan sedang melakukan pembangunan gerbang masuk untuk akses dari dan menuju ke kawasan industri PT KIE.
"Saat ini proses pembangunan telah memasuki tahap finishing dan semoga dalam waktu dekat bisa rampung," ungkapnya, Rabu (5/6/2024) sore, usai menerima pertanyaan tertulis dari Kaltim Today sehari sebelumnya.
Anggono mengklaim bahwa pembangunan gerbang akses ini merupakan bentuk kepatuhan perusahaan terhadap pemenuhan Keputusan Presiden No 63 Tahun 2004 tentang pengamanan Objek Vital Nasional.
Dia pun mengatakan selama proses pembangunan, perusahaan terus melakukan komunikasi secara intensif dengan pihak yang berwenang. Seperti pemerintah setempat untuk memberikan sosialisasi terhadap kondisi ini demi kebaikan bersama. Kendati mengaku intensif melakukan komunikasi, namun perusahaan tak memberi jawaban sampai kapan penutupan itu berlangsung.
Kemudian terkait permintaan warga pembukaan jalan dari Hotel Equator menuju Guntung. Disebutkan bahwa saat ini PT KIE sedang tahap proses perencanaan untuk membangun jalan bypass dari Pupuk Raya menuju Guntung.
"Yang jelas, dalam setiap proses operasional dan aktivitas perusahaan, Pupuk Kaltim akan selalu berjalan berdampingan dengan masyarakat dan kami siap terbuka untuk mencari solusi terbaik untuk menjamin kehidupan masyarakat yang lebih baik dan mudah," tandasnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Sofyan Hasdam Fasilitasi Penyelesaian Sengketa Tapal Batas Bontang-Kutim
- Lanjutkan Aksi di Jakarta, Mantan Karyawan PKT Ancam Laporkan Masalah Pensiun ke DPR dan Presiden
- Rayakan HUT Ke-47, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Rp15,3 Miliar untuk Warga Bontang
- Hari Ulang Tahun ke-47, Pupuk Kaltim Tegaskan Komitmen pada SDM dan Inovasi Berkelanjutan
- Pensiunan Pupuk Kaltim Desak Menteri BUMN Pulihkan Hak Pensiun Seumur Hidup