Samarinda
Revisi Perda Tentang Sampah di Samarinda Bakal Disahkan Akhir Oktober 2021

Kaltimtoday.co, Samarinda – Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra menyebutkan revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah bakal disahkah pada 27 2021 mendatang.
Menurutnya, revisi Perda tersebut perlu dilakukan karena dalam Perda baru yang akan disahkan terdapat perubahan terhadap sanksi yang bakal diberikan kepada masyarakat.
"Pemerintah memang harus tegas dalam hal ini, karena persoalan sampah sudah menjadi momok di Samarinda," ucap Samri ditemui di Gedung DPRD Samarinda.
Politikus PKS itu mengatakan, bahwa dalam aturan terbaru , diterapkan sanksi administratif serta denda yang bertujuan memberi efek jera kepada masyarakat.
"Memang harus diterapkan sanksi agar, agar memberikan efek jera kepada masyarakat yang masih bandel buang sampah sembarangan," imbuhnya.
Sebelumnya diketahui, bahwa DLH Samarinda sudah mengusulkan perubahan Perda tersebut sejak beberapa tahun lalu. Namun karena sejumlah hal, prosesnya berjalan lambat, seperti misalnya situasi pandemi Covid-19 yang diduga berdampak pada sulitnya proses perubahan dilakukan.
Pihaknya juga menghimbau kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang perubahan tersebut, termasuk juga sosialisasi sanksi, serta jadwal pembuangan sampah.
"Nah penting jadwal pembuangan sampah. Misalnya jadwalnya malam, siangnya itu tidak lagi nampak tumpukan sampah," imbuhnya.
Oleh sebab itu, dirinya menghimbau agar DLH dapat melakukan pengawasan ketat terkait pengaturan terbaru tentang pengelolaan sampah tersebut.
[SDH | TOS | ADV DPRD SAMARINDA]
Related Posts
- Selalu Absen karena Sakit, DPRD Samarinda Desak Pemkot Pertimbangkan Jabatan Kadis PUPR
- Dinilai Inkonsisten dan Membuat Bingung Publik, IPW Kritik Kejagung soal Dugaan Korupsi Minyak Pertamina
- Intip Menu Makan Bergizi Gratis Bulan Ramadan di Samarinda: Telur, Kurma, Roti, dan Susu
- Andi Harun-Saefuddin Zuhri Prioritaskan Tiga Program Utama di Periode Kedua
- Pendirian Rumah Ibadah Gereja Toraja Dipersulit, Kemenag Samarinda Dinilai Enggan Keluarkan Surat Rekomendasi