Daerah

SMKN 10 Samarinda Jadi Pelopor Inovasi Mobil Listrik di Dunia Pendidikan Vokasi

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 29 Oktober 2025 14:43
SMKN 10 Samarinda Jadi Pelopor Inovasi Mobil Listrik di Dunia Pendidikan Vokasi
Mobil Listrik buatan SMKN 10 Samarinda berlokasi di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Kelurahan Tanah Merah, Kaltim. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - SMKN 10 Samarinda tengah mengembangkan inovasi mobil listrik, hasil kolaborasi antar jurusan di sekolah tersebut. Proyek mobil listrik ini merupakan hasil kolaborasi lintas jurusan, utamanya Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Bodi Otomotif (TBO), dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

Kepala SMKN 10 Samarinda, Maryono menjelaskan, inisiatif pengembangan mobil listrik ini dimulai sekitar Oktober 2023, tidak lama setelah ia menjabat sebagai kepala sekolah.

"Ranah di pendidikan itu bukan hanya sekadar edukasi saja, tapi juga pelayanan publik, dan yang penting itu adalah inovasi," jelasnya.

Maryono menegaskan bahwa, prototipe yang ada saat ini murni hasil mandiri internal sekolah tanpa bantuan dari mitra industri. Meski begitu, tantangannya masih berada pada sektor baterai yang masih menggunakan aki kering berkapasitas 50 ampere.

"Kami menargetkan pengembangan selanjutnya adalah menggunakan baterai berstandar industri, seperti lithium dengan kapasitas 300 hingga 400 ampere," imbuhnya pada Rabu (29/10/2025).

Peningkatan kapasitas baterai bertujuan untuk memperjauh jarak tempuh sebelum beralih ke pengembangan kecepatan motor listrik. 

Ia mengakui pengembangan inovasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sementara anggaran sekolah dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat terbatas. 

"Prioritas utama anggaran tetap harus dialokasikan untuk fungsi edukasi siswa sebagai tugas pokok sekolah. Kendala lain adalah belum adanya pemisahan area kerja yang jelas di dalam bengkel sekolah," ungkap Maryono.

Saat ini, satu lokasi yang sama masih digunakan untuk tiga fungsi sekaligus, yakni edukasi siswa, teaching factory (layanan servis publik), dan ruang inovasi.

"Semoga ada kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk industri melalui program CSR, untuk mendukung pengembangan produk otomotif sekolah agar bisa dipatenkan," tutupnya.

[RWT] 



Berita Lainnya