Opini
Sosial Media sebagai Alat Diplomasi Digital Kemenlu Indonesia dalam Mengarungi Digitalisasi Dunia
Oleh: Yasril Faza Aftoni (Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia)
Fenomena globalisasi yang begitu pesat mengubah cara pandang dunia untuk lebih modern. Diikuti dengan perkembangan teknologi, akses jangkauan ke seluruh dunia menjadi mudah dan cepat. Fungsi dari diplomasi sendiri berubah ke arah yang lebih modern lagi. Salah satunya peranan diplomasi yang sudah merambah ke dunia digital. Teknologi yang semakin canggih membuat peran diplomasi digital semakin kompleks dan sangat membantu dalam kerja sama antarnegara, baik dalam hal ekonomi, politik, sosial dan budaya. Penggunaan teknologi digital sebagai sarana diplomasi membuat negara dapat melakukan nation branding. Penjelasan nation branding menurut Melissen bahwa nation branding dapat memberikan pengaruh politik dalam melakukan sebuah hubungan diplomasi (Simanjuntak, 2019).
Dalam hal ini, diplomasi digital menjadi salah satu pokok bahasan yang sering digaungkan. Penjelasan tentang diplomasi digital sebenarnya belum ditemukan secara eksplisit. Diplomasi digital sendiri merupakan diplomasi yang memanfaatkan dunia maya atau digital sebagai sarana negara dalam melakukan diplomasinya. Menurut Hocking dan Loves dalam jurnal “Indonesia’s Digital Diplomacy: Problems and Challenges”, ia mencoba menjelaskan bahwa diplomasi digital merupakan penyempurna dari diplomasi tradisional suatu negara yang membantu suatu negara dalam memajukan kebijakan luar negeri, memperluas jangkauan luar negeri, dan mempengaruhi orang-orang di belahan dunia dengan menggunakan internet atau digital sebagai intrumen dalam membangunan hubungan antar negara (Madu, 2018). Diplomasi digital menggunakan sosial media sebagai alat untuk mengembangkan diplomasinya, seperti mempromosikan negara lewat website resmi, akun sosial media, dan berbagai media internet lainnya.
Sosial Media sebagai Alat Diplomasi Digital
Indonesia menjadi salah satu negara yang menggaungkan diplomasi digitalnya sebagai alat diplomasi untuk dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat internet di seluruh dunia melalui platform online. Melalui platform online tersebut, juga berguna untuk mendukung kegiatan ekonomi dan politik, salah satunya dengan membuat platform online berupa sosial media. Dengan mempromosikan keadaan yang ada di Indonesia seperti kebudayan, keindahan alam, dan sosial masyarakat, dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk dapat lebih dikenal oleh masyarakat internasional.
Dilansir dari goodnewsifromindonesia.id, Kemenlu menjelaskan bahwa pada 2018, teknologi digital dan sosial media merupakan aset diplomasi. Di Indonesia sendiri pengguna internet pada tahun tersebut mencapai 143,26 juta atau hampir 50 persen dari populasi Indonesia pada saat itu, hal ini kemudian dapat diartikan bahwa teknologi digital yang dimiliki individu Indonesia memiliki potensi besar dalam mempromosikan negara (Hazmi, 2019).
Indonesia sebagai salah satu negara dengan kebudayaan dan sumber daya alamnya yang kaya dapat menjadikan sebuah promosi negara untuk lebih dikenal di dunia internasional.
Penggunaan sosial media merupakan bentuk pengaplikasian dari diplomasi digital. Dengan memperkenalkan Indonesia lewat sosial media resmi kepada masyarakat internasional dapat membuat negara tersebut lebih dikenal oleh dunia. Mengacu pada kebudayaan dan kekayaan alam Indonesia menjadi suatu hal untuk nation branding bagi Indonesia. Melalui sosial media tersebut, dapat menjadikan referensi bagi masyarakat internasional untuk lebih mengenal Indonesia dengan melihat beberapa keindahan alam dan budaya di dalamnya hanya dengan sekali sentuh saja. Seperti memperkenalkan kebudayaan Tari Kecak di Bali, kesenian Reog di Ponorogo, dan berbagai kebudayaan lainnya tentu hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan sebelum berkunjung di Indonesia. Tak hanya itu, melalui sosial media tersebut, KemenLu Indonesia dapat menunjukkan kinerja, kegiatan, serta berbagai macam hal yang bisa ditunjukkan kepada masyarakat internasional dan termasuk negara-negara lain.
Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa dengan adanya pengenalan kebudayaan dan negara Indonesia dapat menaikkan citra Indonesia agar lebih terlihat di mata dunia. Selain menjadi nation branding bagi Indonesia tentu hal ini dapat dijadikan sebagai alat diplomasi digital. Dengan pendekatan soft power dari diplomasi digital kemenlu mencoba untuk menyampaikan beberapa manfaat dari adanya diplomasi digital tersebut yang terbagi menjadi 4 poin. Pertama, diplomasi digital digunakan untuk menyampaikan pesan perdamaian. Kedua, sebagai alat untuk menguatkan kerja sama ekonomi. Ketiga, sebagai alat untuk melindungi warga negara. Keempat, sebagai alat untuk memajukan pembangunan negara (Kementrian Luar Negeri RI, 2019). Dengan begitu, integrasi antar negara dapat terjalin lebih erat lagi dengan digaungkannya diplomasi digital Indonesia.
Salah satu pemanfaatan yang dilakukan oleh Indonesia dari adanya diplomasi digital tersebut adalah dalam peningkatan layanan dan perlindungan WNI yang ada di luar negeri. Dengan membuat platform aplikasi seperti Safe Travel dan portal Peduli WNI sebagai sarana pendataan digital yang dimiliki oleh Republik Indonesia (Kementrian Luar Negeri RI, 2019). Hal tersebut merupakan bukti bahwa betapa pentingnya diplomasi digital di era globalisasi seperti saat ini. Dengan memanfaatkan teknologi negara dapat berkembang sesuai kebutuhan yang diinginkan dan kerja sama antar negara juga dapat berjalan secara lancar.
Selain itu, pembangunan citra negara dapat dilakukan dengan adanya diplomasi digital, sehingga Indonesia dapat lebih terlihat di mata dunia. Oleh karena itu, dengan adanya penggaungan diplomasi digital di Indonesia dapat membuat negara dalam membentuk kerja samanya menjadi lebih mudah sesuai kepentingan yang diinginkan masing-masing negara.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Related Posts
- Anti Ribet! Jokowi Luncurkan Aplikasi Satu Pintu Untuk Semua Layanan Pemerintah, Apa Itu INA Digital?
- Tingkat Penetrasi Internet di Kaltim Capai 80,63 Persen di 2024
- 36 Bahasa Gaul 2024 yang Viral di Media Sosial: Mulai "Ilmu Padi" hingga "Tipis-Tipis"
- Menkominfo Targetkan Internet Indonesia 30 Kali Lebih Cepat di Tahun 2045
- 40 Ucapan Selamat HUT ke-67 Provinsi Kaltim Sesuai Tema, Cocok Dibagikan di Media Sosial