Opini

Tantangan Pembelajaran Berbasis Daring

Kaltim Today
25 April 2020 21:56
Tantangan Pembelajaran Berbasis Daring

Oleh: Syainal, S.Pd (Guru PPKn SMKN 4 Berau)

Pandemi virus Corona atau COVID-19 yang tengah melanda saat ini telah berdampak pada berbagai sektor kehidupan kita, tak terkecuali bagi dunia pendidikan. Diterapkannya social dan physical distancing oleh pemerintah sebagai upaya menghentikan meluasnya wabah COVID-19 ini telah berdampak pada ditiadakannya pembelajaran tata muka langsung di kelas, dan digantikan dengan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran berbasis daring. Kebijakan ini berlaku pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah hingga pendidikan tinggi.

Pembelajaran berbasis daring sepertinya bukanlah hal yang sulit utamanya di era kemajuan teknologi dan informasi seperti sekarang ini, dimana hampir semua guru dan siswa telah memiliki smartphone (telepon pintar) ataupun perangkat untuk mengakses pembelajaran berbasis daring ini. Ada banyak pilihan aplikasi pembelajaran daring yang biasa digunakan, seperti zoom, google classroom dan lain-lain. Pengoprasikannya pun tidak lah sulit sebab hampir sama saja dengan aplikasi yang umumnya kita gunakan dalam keseharian kita.

Namun realitas di lapangan tak semudah yang kita bayangkan, ada sebuah tantangan yang dihadapi guru dan siswa. Tantangan tersebut bukan pada ketidakmampuan menggunakan aplikasi pembelajaran daring tetapi lebih pada ketidaktersediaan akses internet yang memadai. Belum meratanya ketersediaan jaringan internet yang memadai di seluruh daerah menjadi tantangan tersendiri dalam melaksanakan pembelajaran daring, khususnya bagi kami guru dan siswa di daerah pelosok.

Dengan kondisi ini tak banyak pilihan bagi kami dalam memilih aplikasi pembelajaran daring yang bisa kami gunakan, praktis kami hanya bisa menggunakan aplikasi whatsapp karena tetap bisa diakses meskipun jaringan internet tidak lancar. Meskipun ketersediaan fiturnya tidak semutakhir aplikasi pembelajaran daring, namun kami tetap berupaya agar pembelajaran daring ini bisa berjalan maksimal dengan meluangkan waktu lebih, dimana siwa tetap dapat berkomunikasi tentang pembelajaran pasca pembelajaran daring berlangsung.

"Telah memilih menjadi abdi maka mengabdilah". Kutipan tersebut nampaknya tepat sebagai bahan perenungan bagi kawan-kawan guru dalam memaknai kondisi saat ini. Tantangan berupa meluangkan waktu lebih dalam pembelajaran dari biasanya haruslah dimaknai sebagai bentuk dedikasi dalam pengabdian dalam upaya melaksanakan amanah konstitusi negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru haruslah menjadi insan penggerak, bergerak menggerakkan terlebih dalam kondisi seperti sekarang ini.

Bagaimana peran pemerintah?

Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada kemajuan sistem pendidikannya, bukan saja soal pendidik ataupun kurikulum tetapi juga soal sarana dan prasarana. Tentu bagi pemerintah, hal ini harus menjadi salah satu prioritas, utamanya soal akses internet yang memadai di seluruh daerah. selain sebagai upaya memajukan pendiidkan diera serba online sekarang ini juga sebagai langkah antisipasi kondisi tertentu yang mana tidak memungkinkannya pembelajaran tatap muka langsung dikelas.

Selain bahwa fenomena pembelajaran daring sedang booming sekarang juga realitas bahwa segala hal yang berkaitan dengan sekolah (DAPODIK) misal juga sudah berbasis online, belum lagi informasi dari dinas yang biasanya serba online sehingga kadang teman-teman yang dipelosok sering kali ketinggalan informasi.

Selain pemerintah, dalam upaya memaksimalkan pembelajaran berbasis daring ini peran yang tak kalah penting juga dipegang oleh orang tua, utamanya dalam memastikan anak-anak mereka mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah dijadwalkan. Sebab tak jarang juga anak-anak yang mengakses internet bukan untuk mengikuti pembelajaran ataupun mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tetapi bermain game. Inilah momen penting bagi pemerintah, guru dan orang tua untuk senantiasa memaksimalkan komunikasi dan perannya sebagai kesatuan yang tak terpisahkan dalam sistem pendidikan kita. Salam tamvan dan santun.(*)

*) Opini penulis ini adalah tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co



Berita Lainnya

Isran Menjelang 200 Ribu
Isran Menjelang 200 Ribu