Advertorial

Teknologi Permudah Akses Baca, Dispusip PPU Dorong Transformasi Literasi Digital

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 23 Mei 2025 12:05
Teknologi Permudah Akses Baca, Dispusip PPU Dorong Transformasi Literasi Digital
Ilustrasi penggunaan teknologi untuk permudah akses baca. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Penajam - Perkembangan teknologi kerap dituding sebagai penyebab menurunnya minat baca masyarakat. Namun di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) memilih mengambil sudut pandang yang berbeda. 

Alih-alih menyalahkan kemajuan digital, mereka melihatnya sebagai peluang untuk mempercepat terciptanya budaya baca yang lebih kuat dan menjangkau lebih banyak kalangan.

"Kita ambil itu sebagai peluang. Dengan adanya teknologi, ya seharusnya itu makin mempermudah akses terhadap informasi," kata Sekretaris Dispusip PPU, Aswar Bakri, saat dimintai pandangan soal apakah perkembangan teknologi memperkuat atau justru melemahkan peran perpustakaan.

Bagi Aswar, era gawai dan internet tak seharusnya membuat lembaga pustaka defensif. Sebaliknya, justru menjadi momentum untuk melakukan transformasi layanan. Menurutnya, akses informasi kini bisa dilakukan lebih cepat, luas, dan praktis—asal dikelola dengan tepat dan dimanfaatkan secara sadar.

"Harusnya kalau itu berjalan paralel, dengan teknologi, minat baca, daya baca, bahkan reading culture itu bisa terbentuk lebih cepat dari yang kita bayangkan," ujarnya.

Ia menekankan bahwa teknologi adalah alat. Yang menentukan arah dampaknya adalah bagaimana masyarakat dan lembaga seperti perpustakaan memosisikannya dalam strategi pengembangan literasi. Di tangan yang tepat, gawai bisa menjadi perpustakaan berjalan. Di tangan yang tidak siap, ia bisa menjadi pengalih perhatian yang membunuh kebiasaan membaca.

"Karena kemudahannya itu, kalau dulu dengan buku fisik orang harus memegang buku, bawa ke mana-mana, dengan teknologi, dengan gadget, di manapun, selama akses internetnya—dan akses internet di PPU ini kan di hampir semua wilayah sudah terjangkau—jadi harusnya itu mempermudah," terang Aswar.

Dispusip PPU memandang bahwa teknologi dapat digunakan untuk mendekatkan buku kepada pembacanya. Lewat e-book, audiobook, dan platform digital, akses terhadap literasi bisa menjangkau mereka yang sebelumnya tak punya cukup waktu, ruang, atau sumber daya untuk berkunjung langsung ke perpustakaan.

Saat ini, akses internet di PPU disebut Aswar sudah cukup merata. Dengan infrastruktur yang tersedia, peluang mendorong literasi digital terbuka lebar. Namun, ia menegaskan bahwa teknologi hanya alat bantu. Yang menentukan keberhasilannya tetaplah semangat membangun budaya baca yang tumbuh dari dalam masyarakat.

"Kembali kepada kita bagaimana kemudian menumbuhkan minat baca ini. Kita anggap sebagai sebuah tantangan atau kita akhirnya menyerah. Tapi harusnya enggak, ya," kata Aswar.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya