Advertorial

Tiga Program Prioritas Kelurahan Loa Ipuh pada 2025: Sungai, Stunting, dan Sampah

Supri Yadha — Kaltim Today 15 April 2025 19:59
Tiga Program Prioritas Kelurahan Loa Ipuh pada 2025: Sungai, Stunting, dan Sampah
Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sebanyak tiga program menjadi prioritas Kelurahan Loa Ipuh sepanjang tahun 2025. Kegiatan tersebut merupakan keberlanjutan program yang dijalankan sejak 2024 lalu, dengan fokus pada penanganan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan, menyampaikan bahwa ketiga program prioritas tersebut mencakup penghijauan bantaran Sungai Loa Ipuh, penanganan stunting, serta pengelolaan dan edukasi sampah berbasis ekonomi sirkular.

“Target 2025 ini masih tetap untuk keberlanjutan program yang di tahun 2024,” kata Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan, Selasa (15/4/2025).

1. Penanganan Sungai Loa Ipuh Lewat Penghijauan

Sebagai bagian dari komitmen menjaga lingkungan, Kelurahan Loa Ipuh akan melanjutkan program penghijauan di sepanjang bantaran Sungai Loa Ipuh. Penanaman ratusan bibit pohon dilakukan untuk mencegah abrasi dan menjaga kelestarian kawasan sungai.

2. Dukung Program Penanganan Stunting di Kukar

Lalu, mendukung program nasional dan kabupaten dalam hal penanganan stunting. Sebagai langkah untuk meminimalisir dan mencegah sejak dini agar anak-anak terbebas dari stunting. Terlebih, Loa Ipuh merupakan kelurahan terpadat di Kecamatan Tenggarong.

“Supportingnya dengan program Rp 50 juta (per rukun tetangga) sesuai dengan arahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara,” sebut Erri.

3. Edukasi dan Pengelolaan Sampah Lewat Bank Sampah

Berikutnya, memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengubah mindset sampah yang selama ini dianggap kotor dan tak berguna menjadi ladang pendapatan ekonomi. Salah satunya membentuk Bank sampah sejak tahun 2024 lalu.

Erri menyebutkan, Bank Sampah Seroja telah berhasil melakukan pemilahan dan penimbangan. Masyarakat di sekitar pun sudah merasakan dampaknya bahwa sampah mereka kini membawa nilai ekonomis.

“Target 2024 memang belum tercapai akan tetapi sudah mulai, dan ada yang sudah berhasil, dan itu menjadi salah satu menstimulasi masyarakat lainnya,” tandasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya