Daerah
Tingkatkan Pemahaman Soal Transisi Energi, Yayasan Mitra Hijau Gelar FGD bersama Masyarakat Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Demi meningkatkan pemahaman soal transisi energi, Yayasan Mitra Hijau menginisiasi Focus Group Discussion (FGD) bersama masyarakat Kalimantan Timur di Hotel Horison Samarinda, Kamis (7/9/2023).
Inisiasi dari Yayasan Mitra Hijau itu terbentuk dari keresahan soal perubahan iklim yang semakin luas di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur. Dalam hal ini, Yayasan Mitra Hijau berupaya untuk membangun strategi komunikasi kepada pihak yang terlibat, sekaligus memahami lebih dalam tentang Just Energy Transition atau Transisi Energi Berkeadilan.
Konsultan Yayasan Mitra Hijau, Hening Parlan menyebutkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengukur kesiapan masyarakat Kaltim, serta keterlibatan pemangku kepentingan dalam penerapan transisi energi.
"Untuk penerapan transisi energi yang berkeadilan, perlu adanya strategi komunikasi yang tepat. Maka kita bahas dalam rangkaian FGD ini," pungkasnya.
Partisipan FGD tersebut, dihadiri oleh masyarakat sipil, kelompok pemuda, media, kaum perempuan, pemerintah, akademisi, LSM, serta pihak yang terlibat lainnya. Partisipan diminta untuk menyeruakan pendapatnya secara dinamis, agar menemukan solusi dan strategi komunikasi yang baik dalam konteks transisi energi yang dibahas.
Hening mengatakan, hasil survei soal pemahaman transisi energi di masyarakat Kaltim masih cukup rendah. Pihaknya memiliki target untuk mengedukasi masyarakat secara umum di tahun 2023 ini.
"Kami bekerja sama dengan media dan masyarakat, agar lebih menyuarakan tentang transisi energi ini," jelasnya.
Yayasan Mitra Hijau bersama mitra kerjanya seperti GIZ, ILO, ITUC, ICSD, dan Wuppertal Institute, akan fokus pada peningkatan kapasitas masyarakat, dalam memberikan alternatif dari sumber energi berbasis fosil (tidak ramah lingkungan), menjadi penggunaan energi bersih ramah lingkungan seperti, panel surya, air, panas bumi, dan angin.
Selain itu, Hening menilai ada sejumlah daerah di Kalimantan Timur yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap penggunaan energi fosil yang tidak ramah lingkungan. Menurutnya, masyarakat Kaltim harus membangun potensi lokal yang berbasis pada sumber daya alam.
"Kaltim memiliki sumber daya alam lokal yang bisa dimanfaatkan, seperti sungai, hutan, laut, dan lain-lain. Namun pola pikir masyarakat masih fokus pada tambang saja. Untuk itu, perlahan kita coba minimalisir ketergantungan itu," tutupnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Awang Faroek Ishak Wafat, KPK Terbitkan SP3 Kasus Korupsi IUP Kaltim
- Optimalkan Reklamasi Lahan Tambang, Kaltim Target Swasembada Pangan Tahun 2026
- Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pasokan Jelang Nataru, Disperindagkop UKM Upayakan Tekan Inflasi
- Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak Dimakamkan dengan Upacara Kehormatan di Kantor Gubernur
- Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak Disemayamkan di Samping Makam Anaknya