Daerah
Tongkang Serempet Kolong Jembatan Gunta, KUPP Tanjung Redeb Perketat Standar Operasional

Kaltimtoday.co, Berau - Sebuah tongkang bermuatan batu bara menyerempet bagian bawah Jembatan Gunung Tabur pada Jumat (11/4/2025). Kejadian ini sempat direkam warga dan videonya viral di berbagai media sosial.
Insiden tersebut dibenarkan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tanjung Redeb, Deddy Yuwono, saat ditemui pada Kamis (17/4/2025).
Menurut laporan yang diterima KUPP, tongkang ditarik oleh kapal tandu Semesta 01 dan telah disesuaikan ketinggiannya sesuai standar yang berlaku sebelum pelayaran dimulai.
"Sebenarnya sudah diantisipasi, tongkang pun sudah sesuai standar ketinggian bahkan lebih rendah," katanya.
Hanya saja, saat melakukan pelayaran, air menjadi pasang menyebabkan ketinggian melebihi dari batas bawah. Alhasil, saat melintasi kolong jembatan, kapal menggesek tipis bawah jembatan.
"Dari hasil perhitungan petugas pandu, kapal berhasil mengolong walaupun sempat terjadi insiden seperti yang ada di video yang beredar," sambungnya.
Deddy memastikan bahwa yang menyentuh bagian jembatan hanyalah muatan batu bara, bukan badan kapal secara langsung.
Sebagai langkah cepat, KUPP segera mengumpulkan para pihak terkait—termasuk agen pelayaran, operator kapal, hingga pemilik kapal (ship owner)—untuk membahas evaluasi prosedur pelayaran di bawah Jembatan Gunung Tabur.
"Kami kumpulkan terkait dengan antisipasi pengolongan di bawah Jembatan Gunung Tabur, di mana dari hasil rembuk, kami akan perbarui standar operasional prosedur (SOP) nya, seperti ketinggian kolong, itu sudah kita diskusikan dengan tim pandu," katanya.
Pembaruan SOP ini, menurut Deddy penting dilakukan, mengingat adanya sedimentasi dan pendangkalan di Sungai Segah yang semakin tinggi seiring waktu. Hal ini berdampak pada menurunnya ruang bebas antara permukaan air dan kolong jembatan.
Antisipasi lain yang juga telah dilakukan KUPP adalah dengan pemasangan bolder untuk menghindari tubrukan yang mengakibatkan rusaknya tiang pancang penyangga pelabuhan.
"Kita menekankan bagi para petugas pandu untuk selalu mempunyai data yang konkret setiap tugboat tongkang yang akan mengolong, supaya kejadian serupa tidak terulang kembali," tandasnya.
[MGN | RWT]
Related Posts
- Usai Ditabrak Tongkang, Jembatan Mahakam I Bakal Ditutup Total untuk Inspeksi Keamanan
- Mimpi Buruk Warga Sanga Sanga, Hadapi Kebisingan Tambang Jarak 30 Meter dari Pemukiman
- Tekan Aktivitas Tambang Ilegal, Dinas ESDM Optimis WPR Bisa Berjalan di Kalimantan Timur
- Ombudsman RI Ungkap Maladministrasi dalam Penerbitan RKAB Tambang Mineral dan Batubara
- LBH Samarinda Kecam Pembunuhan Masyarakat Adat di Muara Kate, Tuntut Penegakan Hukum Ambil Langkah Tegas