Advertorial

Upaya DLHK dan DPUPR Berau Atasi Banjir Melalui Pembersihan Drainase

Kaltim Today
11 Oktober 2024 16:51
Upaya DLHK dan DPUPR Berau Atasi Banjir Melalui Pembersihan Drainase
Salah Satu Drainase di Berau

Kaltimtoday.co, Berau – Tumpukan sampah dan sedimentasi di drainase perkotaan menjadi salah satu penyebab banjir dan genangan air di sejumlah titik jalan di Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mustakim Suharjana, menjelaskan bahwa pihaknya memiliki jadwal rutin untuk membersihkan tumpukan sampah di drainase terbuka guna mencegah terjadinya genangan air dan banjir.

Sementara itu, normalisasi sedimentasi drainase merupakan tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau. 

“Tugas kami mengambil sampah yang ada di drainase, kalau sedimentasi itu tugas DPUPR. Tapi kami tetap berkoordinasi untuk normalisasi drainase itu,” tuturnya, Jumat (11/10/2024).

Dia mengakui bahwa selama ini kerja sama tersebut berjalan baik. Ketika terdeteksi adanya sampah yang menumpuk, pihaknya akan mengarahkan petugas kebersihan untuk membersihkan drainase yang menjadi prioritas. 

DLHK memiliki empat satuan tugas (Satgas) yang salah satu tugasnya adalah mengawasi penumpukan sampah di drainase. 

“Jadi tidak menunggu laporan warga, karena kami juga punya program sendiri dan tim pengawas di lapangan,” sebutnya.

Mustakim juga menyampaikan bahwa untuk Jalan Gatot Subroto, yang sering tergenang banjir, pihaknya belum melakukan pengecekan langsung drainase di sana. Namun, mereka telah merencanakan gotong royong bersama DPUPR untuk membersihkan sampah dan sedimentasi yang mengendap.

“Drainase di Jalan Gatot Subroto belum kita cek kesana. Tapi sudah saya sampaikan untuk gotong royong bersama dengan DPUPR, akan kita jadwalkan segera,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa drainase dan jalan di sana hampir setinggi, padahal drainase seharusnya dibangun lebih rendah dari jalan. Namun, tumpukan sampah dan sedimentasi tidak hanya terjadi di Jalan Gatot Subroto, tetapi merata di hampir semua drainase. Pihaknya merasa kewalahan membersihkan drainase tertutup, terutama karena sebagian kegiatan drainase belum diserahterimakan dari pihak ketiga.

“Selama ini kita selalu bersihkan drainase terbuka, seperti di Jalan Pulau Sambit. Kalau yang tertutup kita harus berkoordinasi dengan DPUPR,” paparnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA), DPUPR Berau, Hendra Pranata, menyampaikan bahwa belum terkoneksinya saluran drainase di wilayah perkotaan Kabupaten Berau menyebabkan beberapa titik jalan tergenang air hingga banjir setelah hujan deras.

Banjir terjadi di Jalan Albina, Jalan Gatot Subroto, Jalan Durian 3, Perumahan BI, Jalan Ramania, dan beberapa lokasi lainnya. 

“Akhir-akhir ini, curah hujan memang deras. Saat ini kami akan terus mempercepat konektivitas drainase di perkotaan,” katanya.

Hendra menjelaskan bahwa penyelesaian konektivitas drainase menuju saluran pembuangan akan diselesaikan secepatnya. Ia menargetkan bahwa tahun ini dapat selesai, meskipun tidak bisa dilakukan sekaligus.

“Tahun ini insyaAllah beres semua, tapi kami lakukan pekerjaan secara bertahap,” ujarnya. 

Selain konektivitas drainase yang belum tersambung, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan banjir di dalam kota, seperti kurangnya area hijau di lokasi tersebut. 

Hal ini terlihat di Jalan Kedaung, di mana terbukanya area hijau lebih besar dari sub Daerah Aliran Sungai (DAS) sering menimbulkan erosi, lumpur, dan endapan yang dapat menyumbat drainase. 

“Kalau area-area seperti ini tidak segera dihijaukan lagi, akan memperparah keadaan. Butuh area resapan yang cukup, karena kalau drainase saja tidak akan sanggup,”pungkasnya.

[MGN | RWT | ADV PEMKAB BERAU]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya