Daerah

22 Titik di Samarinda Banjir akibat Hujan Deras: Sejumlah Kendaraan Mogok, Ada Mobil Hanyut

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 02 Januari 2024 20:04
22 Titik di Samarinda Banjir akibat Hujan Deras: Sejumlah Kendaraan Mogok, Ada Mobil Hanyut
Kondisi banjir di beberapa titik Samarinda. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Hujan deras yang melanda Samarinda pada Selasa (2/01/2024) menyebabkan banjir di 22 titik, akibatnya sejumlah kendaraan bermotor mogok dan bahkan mobil terhanyut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Suwarso, melaporkan bahwa intensitas hujan antara pukul 17.00 - 19.00 WITA sangat tinggi, menyebabkan genangan air setinggi 20 hingga 50 cm di beberapa area.

"Ketinggian air sekitar 20cm-50 cm," ungkap Suwarso.

Suwarso menyebut, 22 titik genangan air tersebut  berada di Jalan Pasundan, Jalan Awang Long, Jalan Slamet Riyadi, Fly Over Juanda, Jalan Kebun Agung, Jalan KS. Tubun, Jalan Antasari, Jalan Ahmad Dahlan, Simpang Diponegoro, dan Simpang Agus Salim.

Selain itu, genangan air juga terjadi di Jalan Mugirejo, Simpang Lembuswana, Sentosa Dalam,  Pelabuhan, Jalan Pelita, Jalan Kapten Sudjono, Jalan Katamso, Jalan Panglima Batur, Jalan M Yamin, Jalan Abdul Hasan, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Cendana.

Mobil terhanyut akibat banjir di Jalan KS Tubun. 

Lebih lanjut, dampak dari banjir itu mengakibatkan terganggunya aktivitas lalu lintas di berbagai titik. Dari pantauan di lapangan, sejumlah titik yang tergenang banjir, menimbulkan potensi kemacetan.

"Pantauan di simpang lembus, sejumlah motor mogok dan terganggunya aktivitas lalu lintas. Selain itu di Jalan KS. Tubun, karena banjir yang cukup deras mengakibatkan mobil terhanyut," tuturnya.

Sementara itu, pihak BPBD Samarinda terus melalukan upaya penanganan kepada masyarakat yang terdampak banjir pada hari ini.

"Kami bantu evakuasi warga yang terdampak, dan juga melakukan pendataan-pendataan dampak banjir hari ini,"ucapnya.

Diakhir, pihak BPBD Kota Samarinda meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap di rumah, memonitoring dan mengamankan barang hingga kondisi air benar-benar surut.

"Bagi masyarakat yang tidak darurat untuk keluar, tetap di rumah. Takutnya jika keluar, bisa menambah kemacetan di jalan karena mogoknya transportasi dan masalah lainnya," tutup Suwarso.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya