Kaltim
5 Daerah di Kaltim Masuk Zona Merah, Hadi Mulyadi Minta Masyarakat Tahan Diri ke Luar Negeri

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kasus Covid-19 di Kaltim terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data yang dirilis oleh Satgas Covid-19 pada 6 Februari 2022, 119 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 35 orang sembuh. Sehingga, total terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim adalah 159.388 kasus.
Pasien terkonfirmasi positif semuanya berasal dari non Para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Dengan Balikpapan sebagai penyumbang kasus terbanyak yaitu 46, disusul Samarinda dengan 28 kasus, Kutai Timur (Kutim) 24 kasus, Bontang 8 kasus, Kutai Kartanegara (Kukar) 7 kasus, Penajam Paser Utara (PPU) 3 kasus, Berau 2 kasus, dan Kutai Barat (Kubar) 1 kasus.
Adapun dua daerah yang tidak ditemukan kasus adalah Mahakam Ulu (Mahulu) dan Paser.
Pasien sembuh atau selesai isolasi mandiri (Isoman) non PPLN di Kaltim berjumlah 35 orang. Pasien sembuh terbanyak berasal dari Samarinda, yaitu 16 orang, Balikpapan 8 orang, Paser 6 orang, Kutim 3 orang, Kukar 2 orang. Sedangkan dari PPLN dilaporkan tidak ada.
Berdasarkan data tersebut, maka Zona Hijau di Kaltim hanya Mahulu, Zona Kuning ada Berau dan Kubar, Zona Orange ada PPU dan Paser. Sedangkan Zona Merah ada 5 daerah, yaitu Balikpapan, Kutim, Kukar, Samarinda, dan Bontang.
Baca Juga: EBIFF 2025 Siap Jadi Panggung Budaya Dunia, Dispar Kaltim Tegaskan Festival Terbuka untuk Semua
Baca Juga: Ketua APINDO Kaltim Dukung Program “Satu Karyawan, Satu Perlindungan” untuk Pekerja InformalBaca Juga: WTP, Tapi Masih Ada Korupsi?Lihat postingan ini di InstagramBaca Juga: AMSI Kaltim Apresiasi Pergub Kerja Sama Media, Dorong Ekosistem Pers Profesional dan Transparan
Menaggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan bahwa, peningkatan kasus tersebut akibat varian Omicron.
"Kami telah mendapatkan arahan dari pemerintah pusat, agar masyarakat tetap waspada terhadap penularan Covid-19 dengan varian baru Omicron," ujar Hadi.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, varian Omicron tidak seperti varian delta. Sebab Omicron lebih cepat menularkan tetapi lebih cepat pula sembuhnya, sehingga grafik kasus naik turun, termasuk angka kematian.
"Walaupun jarang membawa kematian, namun kita semua harus tetap waspada, tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan Covid," ujarnya.
Hadi berharap, petugas Satgas Covid-19 provinsi maupun kabupaten/kota, selalu mengingatkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker dengan baik dan benar, menjaga jarak, menghindari kerumunan.
"Kami juga mengharapkan masyarakat menahan diri untuk bepergian ke luar negeri. Di mana kasus peningkatan di Kaltim karena pelaku perjalanan dari Jawa yang memang masih terjadi penularan," pungkasnya.
[RWT | SR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Satgas PASTI Tutup 427 Pinjol Ilegal dan 74 Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp2,6 Triliun
- Skin booster atau Skincare Harian? Simak Plus Minusnya
- Samarinda Jadi Lokasi Perdana Pembangunan Sekolah Rakyat di Kaltim, Daerah Lain Terkendala Lahan
- Sekolah Rakyat Kaltim dan Samarinda Mulai Beroperasi Bulan Depan, Kadisdikbud Asli Nuryadin Jelaskan Perbedaan Mekanisme Penerimaan Siswa
- Andi Muhammad Akmal Terpilih Jadi Koordinator BEM SE-Kalimantan, Tegaskan Komitmen Kawal Isu Regional