Advertorial
Atasi Guru Jarang Masuk Kelas, Ini Langkah yang Diambil Disdikbud Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Disdikbud Kaltim menyoroti kinerja guru yang lalai dalam menjalankan tugas pokok dalam proses belajar mengajar.
Kepada Kaltimtoday.co, salah satu siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Samarinda yang bernama Mawar (samaran) menyampaikan keluhannya terhadap guru yang jarang masuk kelas.
Menurut Mawar, kinerja guru di sekolahnya masih belum konsisten terhadap proses pembelajaran di kelas.
"Guru jarang masuk, jadi pasti ada jam kosongnya dan gak ada keterangan. Satu hari itu ada empat mata pelajaran, paling tidak hanya ada satu atau dua guru yang mengisi pembelajaran di kelas. Sisanya kosong," tambahnya.
Sebagai seorang siswi, Mawar berharap agar ke depan guru-guru tersebut bisa masuk secara rutin, agar sekolah tidak sia-sia.
"Harapannya semoga guru-guru lebih sering masuk, kalau jam kosong pastinya tidak ada ilmu yang masuk, jadi percuma aja sekolah," tegasnya.
Selain Mawar, seorang siswa SMA di sekolah lain juga merasakan hal yang sama. Namun, persentase kehadiran guru di sekolahnya masih lebih baik.
"Kalau di kelas masih sering masuk, mungkin yang tidak masuk beberapa guru saja. Tapi lebih dominan sering masuk," ungkapnya.
"Kalau tidak masuk, di kelas kami sering dikasih tugas. Tapi ada juga yang kosong, tanpa ada mapel atau tugas," tambahnya.
Siswa tersebut menyampaikan perasaan jujurnya ketika jam kosong. Menurut penuturannya, jam kosong membuatnya dilema, antara senang atau tidak.
"Ya ada senang dan sedihnya sih kak. Senangnya jam kosong itu anak-anak bisa main di kelas. Ada yang main game, ataupun bercerita. Sedihnya, jadi kaya kosong aja kelasnya tanpa guru yang mengajar," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bidang SMA Disdikbud Kaltim, Jasni memberikan tanggapannya soal guru yang jarang masuk kelas. Menurutnya seorang guru tidak boleh melalaikan tugasnya sebagai pengajar. Pihaknya akan mendata terlebih dahulu, sekolah mana saja yang tenaga pengajarnya, jarang mengisi jam pelajaran.
"Kami tidak bisa menginput sepihak. Kami harus mendalami dan mendata terlebih dulu, kalau memang ada laporan terkait hal tersebut. Jika memang benar, kami akan sampaikan ke sekolah yang bersangkutan, untuk melakukan pembinaan yang lebih baik lagi," ujarnya.
Disdikbud Kaltim pun tidak mudah memberikan sanksi. Butuh pertimbangan dan meninjau lebih dalam terkait sejumlah guru yang jarang masuk kelas. Terlebih, ia berharap jika guru-guru yang ada di Kaltim, bisa konsisten dalam memberikan ilmu di kelas karena guru merupakan ujung tombak dalam pembelajaran di sekolah.
"Kami belum bisa memberikan sanksi, perlu meninjau seperti apa perkaranya, kemudian sekolah mana saja, kami cari tahu dulu alasan-alasan mereka. Jadi, masih banyak hal yang perlu kami crosscheck kembali ke pihak sekolah," tutur Jasni.
Dia berharap, guru bisa lebih konsisten dalam mengajar, karena guru adalah ujung tombak pembelajaran di sekolah," tutup Jasni.
[RWT | ADV DISDIKBUD KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram “Kaltimtoday.co”, caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kekurangan Guru di PPU, Proses Belajar Mengajar Terhambat
- Guru Diharapkan Jadi Benteng Moral bagi Siswa di Tengah Ancaman Pengaruh Negatif
- Andi Singkeru Tegaskan Pentingnya Pengawasan untuk Pastikan Kualitas Guru
- Disdikpora PPU Minta Guru Jadi Pilar Moral di Tengah Tantangan Era Digital
- Disdikpora PPU Imbau Masyarakat untuk Hargai Guru dan Hindari Penyelesaian Hukum