Samarinda
Bahan Pokok Banyak Datang dari Luar, Kaltim Didorong Punya Strategi untuk Hindari Defisit Pangan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Jelang bulan Ramadan, Pemprov Kaltim melaksanakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Tepian I, Kantor Gubernur Kaltim pada Senin (12/4/2021). Jelang puasa, maka persiapan infrastruktur dan stabilisasi ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga bahan kebutuhan pokok di daerah mulai diperkuat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono yang terlibat di pertemuan tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar bahan pokok yang krusial di Kaltim justru datang dari luar. Oleh sebab itu, disebutkannya ada sejumlah strategi demi menghadapi defisit dari bahan pangan, yakni perlu penguatan produksi di tingkat RT bahkan petani.
Contohnya seperti di Samarinda yang memiliki kampung KB. Dari program tingkat RT, kampung itu cukup berhasil. Sedangkan di Balikpapan, dikenal gerakan Wanita Mathilda yang bisa menjadi contoh untuk membuat integrated urban farming di wilayah perkotaan.
"Terakhir ada magister petani cabai. Kaltim punya beberapa klaster, nanti petani-petani di Lempake dan tempat lain saling bersinergi dan terus menggalakkan program ini," ungkap Tutuk.
Baca Juga: Youth Economic Summit 2024: Jadi Ajang Dorong Pemuda Paham Ekonomi Digital dan Hijau yang Inklusif
View this post on InstagramBaca Juga: Survei Publicsensum: Isran-Hadi Unggul Telak dari Rudy-Seno Jelang Pencoblosan 27 November
Tutuk berharap, produksi pangan seperti tomat, kacang panjang, cabai, dan sebagainya bisa meningkat di rumah tangga atau petani, agar bisa meminimalisasi ketergantungan terhadap ketersediaan pasokan dari luar Kaltim.
Selain produksi, peningkatan kesejahteraan juga perlu diperhatikan. Bahkan harus ada penguatan fungsi sebagai penyangganya.
"Kalau banyak yang didatangkan dari luar maka fungsi distribusi dan pasokan sudah dapat dipastikan kuat. Intinya seperti BUMD, kios tani, kios inflasi, pasar tani, bulog dan lainnya itu harus dikuatkan," lanjut Tutuk.
Dalam hal ini, penguatan lembaga penyangga milik BUMD atau BUMN, beserta distribusinya harus dibarengi dengan sinergi dan semakin meluaskan outlet dan pasar.
"Hal ini untuk menjangkau seluruh bagian-bagian di mana sering terjadinya inflasi. Namun yang tidak kalah penting adalah kita harus menguatkan kerja sama antara daerah," tandasnya.
[YMD | RWT]
Related Posts
- Kritik XR Bunga Terung untuk Pilkada Kaltim: Terjebak Populisme, Krisis Iklim Tak Jadi Prioritas
- DKP PPU Pastikan Distribusi Pangan Tetap Lancar Lewat Kerja Sama dengan Swasta
- Masyarakat PPU Diminta Tenang, Pangan Jelang Nataru Aman Terkendali
- DKP PPU Rutin Uji Keamanan Pangan untuk Pastikan Produk Aman Konsumsi
- Dukung IKN dan Masyarakat Lokal, DKP PPU Pastikan Produk Pangan Bebas Residu