Samarinda

Banyak yang Alami Trauma, UPTD PPA Samarinda Prioritaskan Pendampingan Psikologis untuk Korban dan Keluarga

Kaltim Today
21 November 2022 21:12
Banyak yang Alami Trauma, UPTD PPA Samarinda Prioritaskan Pendampingan Psikologis untuk Korban dan Keluarga
Pejabat Fungsional Koordinator Penanganan Kasus Anak di DP2PA Samarinda, Sahidin Ahmad. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kekerasan seksual terhadap anak masih menjadi masalah yang perlu dituntaskan. Laporan terkait itupun beberapa kali diterima oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda melalui Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Samarinda.

Sebagai informasi, kekerasan seksual terhadap anak juga dialami oleh anak berkebutuhan khusus (ABK) sebagai korban. UPTD PPA Samarinda pun pernah menanganinya. Oleh sebab itu, rehabilitasi untuk korban jadi salah satu hal krusial. Hal itu disampaikan oleh Pejabat Fungsional Koordinator Penanganan Kasus Anak di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda, Sahidin Ahmad.

"Di UPTD PPA kan kami juga ada psikolog. Jadi semua korban-korban, kami rehab semua. Di sini kan teknisnya, kami ada pendampingan psikologis," jelas Sahidin, Senin (21/11/2022).

Korban kekerasan seksual sangat memerlukan pendampingan. Hal ini patut menjadi perhatian karena sebagian besar korban mesti mengalami trauma atas kejadian yang ada. Kemudian, untuk korban kekerasan seksual anak-anak juga banyak yang pada akhirnya merasa putus asa untuk hidup.

"Mereka merasa tidak punya harapan. Kalau tidak ada pendampingan, mereka kemungkinan bisa bunuh diri atau ketika sudah dewasa akan terjun ke prostitusi," lanjut dia.

Dari situ, Sahidin menyebut bahwa pihaknya terus berusaha agar para korban anak bisa kembali bangkit untuk menghadapi kehidupan dan menyusun masa depan. Dia menyadari, kehidupan seorang anak masih sangat panjang. Cita-cita masih menanti mereka di depan sana.

"Untuk memberikan pendampingan psikologis ke korban, keluarga korban juga harus terbuka. Orangtua dan keluarga itu harus mendukung. Jadi bisa sejalan," tambah Sahidin.

Dia menegaskan, ketika sedang menangani 1 kasus, pendampingan itu tak diberikan ke korban saja. Keluarga dari korban juga diberikan hal yang sama. Terutama ke orangtua yang kebanyakan mengalami stres akibat kasus yang menimpa anak.

"Semua pendampingan diberikan secara gratis dari UPTD PPA Samarinda," pungkasnya.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya