Pendidikan

Berikut 7 Tips Raih IPK Bagus dan Predikat Lulusan Terbaik

Kaltim Today
07 Desember 2023 09:10
Berikut 7 Tips Raih IPK Bagus dan Predikat Lulusan Terbaik
Ilustrasi euforia mahasiswa yang telah dinyatakan lulus. (Pexels)

Kaltimtoday.co - Tugas mahasiswa adalah belajar, menguasai ilmu sesuai jurusan serta konsentrasi peminatannya. Keberhasilan tugas tersebut tercermin dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Sudah semestinya seorang mahasiswa memiliki IPK yang baik. Tidak hanya IPK yang baik, namun juga perlu disertai dengan pemahaman ilmu yang mumpuni sebagai seorang calon sarjana.

“Bukankah IPK tidak menjamin kesuksesan? Banyak kok mereka yang IPK-nya rendah / tidak terlalu tinggi namun masih bisa sukses setelah lulus.”

Mungkin kalian pernah mendengar ucapan seperti itu. Akan tetapi jangan jadikan perkataan tersebut menjadi alasan kalian untuk tidak berusaha meraih IPK yang bagus. Memang benar IPK tidak seratus persen menjamin kesuksesan, tapi IPK yang bagus adalah sebuah bukti bahwa kita bertanggung jawab sebagai seorang mahasiswa.  

Tips Raih IPK Bagus

Bagaimana mencapai IPK yang bagus? Berikut beberapa tips agar kita mampu meraih IPK maksimal dalam perkuliahan.

1. Maksimalkan belajar saat perkuliahan berlangsung

Permasalahan yang sering ditemukan pada mahasiswa adalah tidak serius saat perkuliahan berlangsung.  Entah sambil memainkan gadget, ngobrol, atau melamun.  Hal ini membuat apa yang disampaikan dosen tidak terserap dengan baik.  Padahal banyak ilmu yang dapat kita pahami dalam perkuliahan tersebut. 

Mendengarkan dosen dengan saksama sangat bagus untuk membuat kita lebih paham terhadap materi yang disampaikan. Catat dengan baik hal-hal penting yang disampaikan dosen. Kemudian ajukan beberapa pertanyaan kepada dosen apabila ada hal yang belum kita mengerti. Dengan begitu, kita akan memiliki pemahaman yang baik dalam mata kuliah tersebut.

Jadi jangan pernah sia-siakan waktu saat perkuliahan. Kita telah membayar uang kuliah yang cukup mahal. Sangat rugi jika kita telah mengorbankan uang namun ilmu tidak melekat di otak kita.

2. Sediakan waktu untuk belajar

Menyediakan waktu untuk mendalami materi-materi mata kuliah, sangat penting untuk memaksimalkan pemahaman. Tidak perlu lama, cukup 15-30 menit sehari, jika kita memiliki waktu lebih, tentu sangat baik. Namun jika kita hanya memiliki waktu yang sedikit untuk dialokasikan untuk belajar setiap harinya, usahakan ada review mingguan yang dapat kita jalani.

Dalam review mingguan itu, bisa kita kosongkan waktu agak panjang, sekitar 90 sampai 120 menit. Waktu ini perlu untuk menata ilmu yang diperoleh agar menjadi ingatan yang panjang dalam otak. Jangan biasakan SKS (Sistem Kebut Semalam), karena itu membuat otak hanya mengingat dalam rentang waktu pendek dan akan mudah lupa setelah ujian selesai. 

Lalu kapan waktu yang tepat untuk belajar? Setiap orang tentu punya waktu tersendiri dalam meluangkan waktu belajar.  Tidak bisa dipukul rata setiap orang, karena ada juga orang yang bisa belajar pada waktu kapan pun.

3. Temukan cara belajar yang cocok

Cara belajar yang cocok akan membuat kita semakin cepat menangkap materi pembelajaran. Misalnya, jika kamu bertipe belajar visual, biasakan gunakan peta konsep, grafik, atau gambar dalam catatanmu.

Jika perlu tambahkan warna-warna dalam catatan belajar menggunakan pena berwarna atau spidol. Lalu visualisasikan itu semua dalam benak. Tentu ini akan memudahkan untuk merekam pembelajaran dalam otak.

Kemudian, jika kamu seorang tipe audio, maksimalkanlah pendengaran ketika dosen sedang menjelaskan. Bisa pula dibantu dengan merekam penjelasan dosen dengan gadget. Bisa juga ditambah dengan meminta teman yang lebih paham untuk mengulang materi yang belum diserap secara baik. Begitu juga dengan yang tipe kinestetik, biasakan latihan soal, seusai belajar buatkan poin-poin penting dan melibatkan sebanyak mungkin gerakan anggota tubuh saat menghafal.

Intinya, cari suasana dan cara belajar ternyaman menurut versi masing-masing. Bila kamu terbiasa belajar dengan kondisi tenang, sunyi, dan sepi, carilah kesempatan belajar yang tepat untuk itu. Jika kita perlu tutor atau rekan untuk belajar, maka segera cari rekan, senior atau kelompok untuk belajar bersama.

4. Berpartisipasi aktif dalam kelas

Senantiasa aktif di kelas dapat menjadi kunci tingginya nilai kita. Seperti bertanya atau menjawab pertanyaan dari dosen. Tentunya, jawaban yang kita sampaikan bukanlah hal yang asal bunyi, tetapi jawaban berbobot yang dikuasai karena telah belajar sebelumnya.

Tapi ada hal yang harus kita yakini dalam hati, bahwa aktif di kelas bukanlah usaha untuk mencari perhatian. Seringkali sebagian mahasiswa memandang sebelah mata atau bahkan mengejek mahasiswa yang aktif bertanya dan menjawab. Meski kadang ada yang tidak suka, tetaplah percaya diri, dengan bertanya kita bisa lebih paham, dengan menjawab, jika kita memiliki pemahaman keliru bisa diluruskan oleh dosen pengampu.

Bicara di kelas juga dapat melatih kemampuan public speaking kita. Kemampuan menyampaikan pendapat juga perlu dalam mempersiapkan diri kita di kehidupan pasca kampus. Aktif di kelas bisa membuat kita terbiasa dalam dunia diskusi dan bincang ilmiah.

5. Maksimalkan tugas dan kehadiran di kelas

Tentunya dosen menilai tidak hanya dari ujian tengah dan akhir semester. Mereka juga menggunakan instrumen tugas dan kehadiran di kelas. Mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin adalah strategi mencapai nilai tinggi. Baik itu tugas pribadi maupun kelompok. Berikan kerja terbaik yang bisa kita lakukan dalam menyelesaikan setiap tugas.

Biasakan tugas yang kita kerjakan adalah tugas yang tidak asal jadi atau yang penting ada. Kumpulkanlah tugas dengan kualitas sebagus mungkin.

Kehadiran di kelas juga hal penting. Selagi kita bisa masuk, jangan sampai kita absen di kelas. Tapi untuk kita pahami bersama, jangan sampai untuk mencapai tingkat maksimal dalam kehadiran. Kita malah berbuat curang seperti titip absen. Hal ini tentu harus dihindari.

6. Kenali karakter dosen

Mengenal karakter dosen juga menjadi strategi baik untuk menaikkan IPK. Setiap dosen tentu punya karakteristik mengajar dan memberi nilai tersendiri. Sebagai mahasiswa, jangan berharap semua dosen memiliki teknik mengajar dan memberi nilai yang sama. Hal ini sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya Mengenal 5 Tipe Cara Mengajar Dosen.

7. Hadapi ujian dengan persiapan

Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya Lagi Musim Ujian? Berikut 6 Tips Menghadapi Ujian bagi Mahasiswa. Selain memaksimalkan waktu serta cara belajar, mempersiapkan ujian dengan baik juga perlu kita lakukan untuk mencapai IPK yang bagus.

[Kontributor : Gilang Satria Pratama | Editor : Diah Putri] 



Berita Lainnya