Advertorial

BKAD PPU Dorong Percepatan Proyek Rumah Sakit Pratama di Sepaku yang Alami Deviasi 20 Persen

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 11 Oktober 2024 16:55
BKAD PPU Dorong Percepatan Proyek Rumah Sakit Pratama di Sepaku yang Alami Deviasi 20 Persen
Kepala BKAD PPU, Muhajir. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), tengah menghadapi kendala signifikan dalam hal deviasi waktu, dengan progres yang baru mencapai 32 persen dari target. 

Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp71 miliar ini mengalami deviasi hingga 20 persen dari target penyelesaian. Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) PPU segera mengambil langkah untuk memperbaiki situasi ini dengan memanggil Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta pihak kontraktor yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek.

Kepala BKAD PPU, Muhajir, menegaskan bahwa deviasi yang terjadi cukup mengkhawatirkan dan membutuhkan tindakan cepat agar proyek tidak semakin tertunda. Ia menyatakan pentingnya langkah-langkah percepatan dengan memaksimalkan waktu yang tersisa sebelum akhir tahun.

"Ada deviasi yang cukup tinggi, hingga mencapai 20 persen. Ini yang coba kita benahi dengan memanggil PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan kontraktornya agar langkah-langkah percepatan bisa dilakukan," ujar Muhajir. 

Menurutnya, proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama di Sepaku, yang menjadi salah satu proyek prioritas, harus dikerjakan dengan lebih efektif mengingat besarnya anggaran yang dialokasikan.

Muhajir menyebutkan bahwa kondisi saat ini memang jauh dari target yang diharapkan, dengan progres baru mencapai 32 persen, padahal seharusnya berada pada tahap yang lebih maju. BKAD kini tengah mendorong agar pekerjaan bisa dipercepat dengan memparallelkan beberapa tahapan yang bisa dilakukan secara bersamaan.

"Contoh kasus adalah pembangunan Rumah Sakit Pratama di Sepaku yang kontraknya sebesar Rp71 miliar. Saat ini, progresnya baru mencapai 32 persen, sehingga masih jauh dari target," tegas Muhajir. 

Menurutnya, langkah-langkah percepatan yang diambil harus melibatkan koordinasi yang baik antara PPK dan kontraktor. BKAD meminta agar beberapa pekerjaan yang masih bisa dilakukan secara paralel segera disiapkan, seperti penyediaan bahan konstruksi atap, yang bisa dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bangunan.

Pendekatan paralel ini dinilai efektif untuk meminimalisir keterlambatan yang terjadi akibat faktor-faktor eksternal, seperti cuaca atau ketersediaan tenaga kerja. Muhajir menekankan bahwa waktu yang tersisa harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar tidak ada lagi deviasi yang semakin jauh dari target.

"Untuk itu, kita mendorong agar PPK dan kontraktor mempercepat pekerjaan dengan cara memparallelkan beberapa pekerjaan, seperti penyediaan bahan konstruksi atap yang bisa disiapkan bersamaan dengan pekerjaan struktur bangunan," tutup Muhajir.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya