Samarinda
Deklarasi Sekolah Ramah Anak, Komitmen Disdikbud Samarinda Wujudkan Kota Layak Anak
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemkot Samarinda melakukan berbagai upaya untuk melakukan perubahan di berbagai lini. Salah satunya di bidang pendidikan.
Hal tersebut diwujudkan dengan dideklarasikannya Sekolah Ramah Anak (RSA) bagi tenaga pendidik dan kependidikan se-Samarinda.
Deklarasi sekolah ramah anak digelar, Kamis (3/6/2021). Deklarasi ini merupakan acuan pengembangan sekolah yang menjadi indikator mewujudkan Samarinda menjadi kota layak anak.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan, tumbuh kembang anak-anak akan baik jika memiliki ruang yang layak.
Kota layak anak bukan berarti hanya sekadar kota, kecamatan atau kelurahan ramah anak, tapi dimulai dari ruang lingkup terkecil, yaitu sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, pihaknya siap mendukung dan memfasilitasi Samarinda menjadi kota layak anak. Caranya dengan memastikan pendidik dan tenaga kependidikan terlatih dan ramah terhadap anak.
"Proses belajar yang ramah anak, menyenangkan, memperhatikan martabat anak, dan tanpa kekerasan," ungkap Asli.
Selain itu, sekolah ramah anak juga dapat diwujudkan dengan dibuatnya sarana dan prasarana ramah anak yang nyaman, aman, dan tidak membahayakan anak-anak.
Seperti dibuatnya rambu-rambu di tempat berbahaya, penumpulan ujung meja, toilet bersih dengan air mengalir, pencahayaan serta sirkulasi udara yang baik.
"Kami siap menyukseskan program kota layak anak. Sekolah-sekolah di Samarinda, guru dan tenaga kependidikan siap mewujudkan gerakan ini," ucapnya.
[RWT | TOS | ADV DISDIKBUD SAMARINDA]
Related Posts
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan, PPU Fokus Wujudkan Sekolah Ramah Anak
- Disdikbud Samarinda Imbau Seluruh Sekolah Terapkan English Day untuk Jenjang SD dan SMP
- 9 Kabupaten/Kota di Kaltim Masuk Kota Layak Anak, Sorayalita: Program Perlindungan Anak Harus Tetap Dilakukan
- PPU Sukses Kantongi Kabupaten Layak Anak Tingkat Madya
- DP2PA Samarinda Imbau Masyarakat Tidak Takut Laporkan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak