Advertorial
DP3AP2KB PPU Dorong Hadirnya Rumah Aman demi Penuhi Hak Korban Kekerasan
Kaltimtoday.co, Penajam - Sebagai upaya mencegah dan menurunkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Penajam Paser Utara (PPU) mendorong hadirnya rumah aman.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Perempuan (PPHAP) DP3AP2KB PPU, Nurkaidah meyakini bahwa PPU perlu memiliki tempat tinggal sementara yang digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) khususnya perempuan dan anak.
Tidak hanya itu, katanya, rumah aman juga berfungsi sebagai rumah perlindungan bagi korban yang mengalami pelecehan atau kekerasan seksual anak di bawah umur. Meski begitu, fasilitas tersebut mesti sesuai dengan standar yang ditentukan oleh KemenPPPA.
"Terkait rumah aman, jadi memang kemarin ada audiensi ke kementrian. Itu yang penting ada lokasinya. Nah, sekarang lokasinya sudah disiapkan Dinsos dan sudah sertifikat," tuturnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kebutuhan rumah aman juga menjadi prioritas di PPU. Pasalnya, rehabilitasi serta fungsi pelengkap yaitu pendidikan dan rekreasi edukasi sangat diperlukan. Namun keterbatasan anggaran menjadi penghalang pihaknya untuk mendirikan bangunan tersebut.
"Itu nanti terkait anggarannya dari kementerian. Kami sangat mendukung sekali karena kami sangat membutuhkan," ungkapnya.
Pihak Nurkaidah juga telah mengajukan permohonan terkait pembangunan rumah aman ini kepada KemenPPPA, namun hingga kini pembahasan terkait rumah aman di PPU masih menjadi pembahasan bergulir.
"Kemarin kan sudah disampaikan proposal, namun kemarin ada pertemuan lagi tindak lanjutnya," terangnya.
Demi mendorong hadirnya rumah aman di PPU, DP3AP2KB tidak hanya bekerja sendiri melainkan menjalin kerja sama dengan Dinsos PPU. Nurkaidah menyebut, rumah aman ini menjadi perhatian pihaknya dan Dinsos PPU.
Bukan tanpa alasan, rumah aman menjadi urgen di PPU sebab selama ini ketika ada korban yang perlu dirawat di rumah aman, pihaknya harus merujuk ke beberapa panti yang ada di Samarinda.
"Jadi selama ini kami bekerja sama dengan Dinsos melakukan pendampingan untuk mengantar bersama-sama ke Samarinda," tutupnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kasus Diabetes Anak Meningkat, Ketua IDAI: Hindari Kebiasaan Pemberian Susu UHT untuk Anak, Utamakan Makanan Alami
- Ada 240 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terlapor di Samarinda Awal 2024, Ini Cara Lapor Lewat Online
- Kumpulan 29 Doa Sehari-Hari Anak Islam yang Harus Bunda Ketahui
- Suami Chat Wanita Lain, Ibu di Samarinda Luapkan Emosi hingga Banting Anak Balitanya Berusia 1,8 Tahun
- Kasus Anak Berhadapan dengan Hukum di Berau Meningkat di Tahun 2023