Daerah

DPRD Kaltim Minta Disdikbud Putuskan Kedudukan SMAN 10 Samarinda, Jadi Sekolah Reguler atau Asrama

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 04 Mei 2024 14:50
DPRD Kaltim Minta Disdikbud Putuskan Kedudukan SMAN 10 Samarinda, Jadi Sekolah Reguler atau Asrama
Suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Disdikbud dan SMAN 10 Samarinda membahas persoalan zonasi dan sekolah asrama. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Polemik permasalahan SMAN 10 Samarinda soal kedudukan menjadi sekolah asrama berlanjut ke DPRD Kalimantan Timur. Hasilnya, Disdikbud Kaltim harus memberikan kedudukan yang jelas kepada sekolah tersebut, apakah menjadi sekolah reguler atau sekolah asrama secara penuh.

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Pahlevi menyebut, dirinya telah memfasilitasi sejumlah pihak yang terlibat seperti Komite SMAN 10 Samarinda, Disdikbud Kaltim, hingga para orangtua siswa dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kaltim, Sabtu (4/5/2024).

"Kami berikan masukan kepada Disdikbud, terkait kejelasan kedudukan SMAN 10 Samarinda ini. Apakah mau reguler, atau full asrama," ungkap Reza.

Lebih lanjut, Reza menilai meskipun terjadi permasalahan kedudukan ini, ia tetap menginginkan proses pembelajaran bagi siswa-siswi tetap diutamakan. Mengingat, Disdikbud Kaltim bersama pihak sekolah harus membahas lebih lanjut berkaitan dengan kedudukan tadi.

"Tentu butuh kajian mendalam lagi dari Disdikbud, berkaitan dengan kedudukan SMAN 10 nantinya seperti apa," ucapnya.

Selain itu, ia juga memberikan masukan soal fasilitas asrama yang ada di SMAN 10 Samarinda. Tentu, jika nantinya sekolah tersebut kedudukannya sebagai sekolah asrama, fasilitas harus diutamakan untuk kenyamanan siswa-siswi disama.

"Dibahas juga tadi fasilitas asrama di SMAN 10 Samarinda belum memadai, terutama daya tampung dan fasilitas lainnya. ini perlu ditingkatkan, agar menjadi sekolah berasrama yang baik di Kaltim," kata Reza.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 10 Samarinda, Fathur Rachim juga angkat bicara mengenai permasalahan yang menyangkut dengan sekolahnya. Melalui sudut pandangnya, dirinya siap untuk menjalakan apa yang menjadi keputusan Disdikbud Kaltim ke depannya.

"Dasarnya saya bukan pengambil kebijakan, saya pelaksana saja. Prinsipnya kami siap, mau itu SMAN 10 Samarinda jadi sekolah zonasi, asrama, ataupun 50/50," jelas Fathur.

Soal fasilitas, Komite SMAN 10 Samarinda sudah setuju untuk menyiapkan dana sekitar Rp 600 juta guna meningkatkan fasilitas, khususnya untuk kelayakan SMAN 10 Samarinda menjadi sekolah berasrama.

"Dananya sudah disiapkan oleh komite. Untuk memodifikasi beberapa ruangan, kamar mandi dan fasilitas lainnya. Sudah dikomunikasikan ke orang tau juga, dan mereka bersedia," ucapnya.

Meski begitu, Disdikbud Kaltim bersama SMAN 10 Samarinda akan berdiskusi lebih lanjut berkaitan dengan permalasahan kedudukan sekolah tersebut. 

"Untuk peningkatan fasilitas akan bertahap ya, karena sebelumnya kami ajukan sembilan kelas, tidak disetujui dinas. Maka paling minim empat kelas dulu, supaya bisa membiayai operasional termasuk karywawan atau pengelola dan lain lain," tutupnya.

[RWT]



Berita Lainnya