Bontang
Faisal Tuding Pemkot Kurang Serius Tangani Persoalan Jembatan SMP Negeri 5 Bontang
Kaltimtoday.co, Bontang - Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal menuding pemerintah kurang serius menangani persoalan akses jembatan menuju SMP Negeri 5 Bontang Barat. Menurutnya, bila pemerintah serius, sudah sejak lama mereka mengupayakan agar lahan tempat berdirinya jembatan dihibahkan dari perusahaan ke pemerintah.
Diketahui, jembatan beton yang merupakan akses utama menuju SMP Negeri 5 Bontang Barat sempat direndam banjir selama 10 harı lantaran drainase buntu di lahan perusahaan. Demi mengikuti aktivitas belajar-mengajar, murid-murid dan guru terpaksa harus menerabas banjir. Kendati saat itu ketinggian banjir bahkan sempat nyaris mencapai pinggang orang dewasa.
Pemerintah beralasan tak bisa melakukan perbaikan atau bahkan pembangunan ulang jembatan, lantaran lahan tempat jembatan adalah milik perusahaan. SMP Negeri 5 hanya melakukan peminjaman lahan. Sementara izin peminjaman tersebut diperbarui saban tahun.
‘’Masalahnya kan ini lahan pinjam pakai, dan itu sudah 23 tahun. Jalan saja perusahaan mau hibahkan, masa ini jembatan yang sudah lama tidak bisa. Pemerintah kurang serius mengupayakan ini,’’ bebernya ketika ditemui di sela peninjauan, Selasa (7/3/2023) siang.
Faisal mengatakan, usai peninjauan ini, Komisi III bakal memanggil seluruh pihak yang terkait dengan persoalan jembatan ini. Dimulai dari dinas terkait, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bapelitbang, PUPRK, sorta perusahaan. Politikus Nasdem ini mendorong persoalan ini lekas diselesaikan. Jangan sampai murid-murid kembali menjadi korban akibat akese menuju sekolah terganggu.
‘’Kami tidak mau anak-anak mau ke sekolah malah kebanjiran. Saya dengar infonya perusahaan sebenarnya sudah siap (berikan) tapi pemerintah yang kurang serius, (upayakan)’’ bebernya.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 5 Kartolo Rimba menuturkan, jembatan yang memiliki panjang sekitar 50 meter dan lebar 4 meter itu dibangun sekitar 2003 silam.
Walau mulanya dibangun cukup kokoh, jembatan cor, namun karena dimakan usia dan tak ada pemugaran, akibatnya kondisi jembatan makin menurun. Beberapa bagian pegangan jembatan yang terbuat dari ulin mulai rapuh bahkan sudah ada yang bergenser. Lantai jembatan yang terbuat dari cor pun mulai bergeser beberapa senti. Kondisi ini mulai terlihat setidaknya dalam 5 tahun terakhir.
‘’Apalagi kemarin kena banjir lama, makin mengkhawatirkan kondisi jembatan. Mobil dan motor guru sering lewat. Kalau truk membahayakan lewat sini,’’ bebernya.
Kartolo berharap, pemerintah betul-betul serius menangani persoalan jembatan ini. Jangan sampai jembatan dibiarkan hingga kondisinya bisa makin membayakan.
‘’Sudah sering kami adukan. Semoga setelah peninjauan ini ada tindak lanjut yang nyata,’’ tandasnya.
Related Posts
- BPBD PPU Waspadai Potensi Banjir Akibat Kenaikan Air Laut dan Hujan Lebat di Akhir Tahun
- BPBD PPU Siaga Hadapi Potensi Banjir di Musim Penghujan
- Antisipasi Kenaikan Air Laut dan Curah Hujan, BPBD PPU Siaga Hadapi Potensi Banjir
- Total Bantuan CPPD di 2024 Sebanyak 49 Ton Lebih
- Status Jalan Nasional Jadi Kendala Penanganan Banjir di Jalan Gatot Subroto Berau