Advertorial
Gelar Sosper Penyelenggaraan Ketahanan Keluarga di Bontang, Shemmy Tekankan Pentingnya Peran Keluarga dalam Pembangunan Bangsa dan Negara
BONTANG, Kaltimtoday.co - Anggota DPRD Kaltim, Shemmy Permata Sari, menyelenggarakan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Ketahanan Keluarga di Hotel Grand Raodah, Bontang, Rabu (13/11/2024). Acara ini dihadiri puluhan peserta, sebagian besar ibu-ibu, yang antusias mendalami peran penting keluarga dalam pembangunan bangsa dan negara.
Shemmy menjelaskan, terdapat tiga latar belakang utama yang mendorong lahirnya Perda Ketahanan Keluarga ini. Pertama, merujuk pada UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Kedua, pasal 47 yang menekankan pentingnya kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Ketiga, banyaknya permasalahan keluarga yang memerlukan perhatian khusus.
Menurut Shemmy, tujuan utama perda ini adalah mewujudkan keluarga yang berkualitas dengan kebutuhan fisik, mental, dan spiritual yang tercukupi. Untuk itu, dia menggarisbawahi bahwa ketahanan keluarga hanya dapat dicapai melalui kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor usaha.
“Melalui sosialisasi ini, kita ingin mengingatkan pentingnya peran keluarga sebagai fondasi bangsa. Keluarga tidak hanya penting untuk setiap individu di dalamnya, tetapi juga untuk kemajuan bangsa, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Shemmy.
Shemmy menambahkan, ketahanan keluarga yang baik akan mendukung lahirnya generasi yang sehat dan berdaya saing tinggi, termasuk dalam mengatasi masalah stunting.
Narasumber lain yang turut hadir dalam acara tersebut adalah Ade Amanda Rivai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bontang. Ade menjelaskan pentingnya ketahanan keluarga melalui Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) Bontang yang menunjukkan kualitas hidup warga setempat.
Berdasarkan riset terbaru, iBangga Bontang mencapai 65,31, angka yang mendekati iBangga tertinggi nasional, yaitu 65,38 yang dicapai oleh Provinsi Aceh.
“Ini menunjukkan bahwa upaya kita dalam meningkatkan ketahanan keluarga telah menunjukkan hasil positif,” jelas Ade.
Untuk memperkuat ketahanan keluarga, DP3AKB Bontang menjalankan berbagai program yang menyasar seluruh anggota keluarga, dari anak-anak hingga lansia. Program Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan setiap anggota keluarga dalam peran masing-masing. Ada pula program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) yang mendukung kemandirian ekonomi keluarga melalui kegiatan produktif.
Ade juga menyoroti enam elemen penting dalam mewujudkan ketahanan keluarga yang tangguh, yaitu perencanaan kehidupan, pelaksanaan fungsi keluarga, pemenuhan kebutuhan materi dan spiritual, pengembangan diri, nilai-nilai kehidupan, serta keharmonisan dan kesejahteraan lahir batin.
“Keluarga berketahanan adalah kunci bagi tercapainya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mendukung penguatan keluarga di setiap tahap kehidupan,” tutup Ade.
[TOS | ADV]
Related Posts
- Deklarasi Tolak Politik Uang: Gardu Gusdurian Balikpapan Dapat Dukungan Warga
- Putusan MK Tolak Pengujian Perhitungan Masa Jabatan Sejak Pelantikan
- Putusan MK Soal Gugatan di Bengkulu Perkuat Legalitas Edi Damansyah di Pilkada Kukar 2024
- Setelah Rudy Mas'ud, UMKT Bakal Undang Isran Noor untuk Bedah Visi-Misi dan Program pada 18 November
- Dilema Pemberian Bonus Atlet Berprestasi di Kejuaraan Olahraga Tradisional