Nasional

Gelombang Pengungsi Rohingya di Indonesia: Respons Pemerintah, Dugaan TPPO, dan Langkah Pemulangan

Suara Network — Kaltim Today 09 Desember 2023 08:33
Gelombang Pengungsi Rohingya di Indonesia: Respons Pemerintah, Dugaan TPPO, dan Langkah Pemulangan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara ihwal ramai pengungsi Rohingya yang berdatangan ke Aceh, Indonesia. [Tangkapan layar Instagram]

Kaltimtoday.co - Dalam perkembangan terbaru terkait krisis pengungsi Rohingya, Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah memberikan pernyataan penting. Menurut informasi yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 8 Desember 2023, Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia telah menyaksikan peningkatan signifikan dalam jumlah pengungsi Rohingya, khususnya di Provinsi Aceh. Laporan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh negara dalam menangani masalah kemanusiaan ini.

Pernyataan Jokowi dan Dugaan TPPO

Dalam pernyataannya, Jokowi menyoroti adanya dugaan keterlibatan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam peningkatan pengungsi Rohingya yang datang. Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku TPPO dan akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi, namun dengan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.

Kebijakan Pemerintah dan Rencana Pemulangan

Pemerintah Indonesia, mengakui kebutuhan untuk bekerja sama dengan organisasi internasional untuk mengatasi krisis ini secara efektif. Selain itu, pemerintah juga telah mencatat jumlah pengungsi Rohingya yang mencapai 1.487 orang dan tengah mempertimbangkan pemulangan mereka ke negara asal.

Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan bahwa ini adalah langkah yang diperlukan mengingat keterbatasan penampungan sementara di Pekanbaru dan Medan, serta keterbatasan dana dan sumber daya lokal.

Pendekatan Kemanusiaan Indonesia

Meski tidak menandatangani konvensi PBB tentang pengungsi, Indonesia telah menunjukkan solidaritas kemanusiaan yang kuat dalam menangani masalah ini. Menanggapi rencana pemerintah, juru bicara UNHCR Indonesia, Mitra Salima Suryono mengharapkan bahwa semangat solidaritas dan kemanusiaan akan tetap kuat di masa mendatang.

Pandangan Para Ahli dan Implikasi Keamanan

Adriana Elizabeth, seorang peneliti ASEAN dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), mendukung langkah pemerintah ini. Menurutnya, keberadaan pengungsi dapat memicu masalah keamanan nasional, terutama menjelang Pemilu yang akan datang. Dia juga menyarankan agar Indonesia memanfaatkan situasi ini untuk mendorong ASEAN dan Myanmar dalam menuntaskan masalah domestik terkait pengungsi Rohingya.

Kesimpulan

Pernyataan Jokowi dan rencana pemerintah menunjukkan respons serius Indonesia terhadap krisis pengungsi Rohingya. Langkah-langkah ini mencerminkan keseimbangan antara tindakan kemanusiaan dan pertimbangan keamanan nasional.

Bagaimana pendapat Anda tentang pendekatan Indonesia terhadap masalah pengungsi Rohingya? Apakah langkah pemulangan ini merupakan solusi yang tepat dalam konteks kemanusiaan dan keamanan?

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya