Politik

Hasil Survei TBRC Tunjukkan Elektabilitas Prabowo-Gibran di Atas 50%, Berpotensi Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Kaltim Today
21 Januari 2024 13:55
Hasil Survei TBRC Tunjukkan Elektabilitas Prabowo-Gibran di Atas 50%, Berpotensi Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo-Gibran.

Kaltimtoday.co, Jakarta - Hasil survei Timur Barat Research Center (TBRC) untuk mengukur tingkat keterpilihan Pasangan Capres-Cawapres pada pilpres 2024 ini menggunakan sampel sebanyak 1984 responden dari 389 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi.

Sampel responden dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Hasil survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif TBRC, Johanes Romeo mengatakan, dalam pertanyaan terbuka atau ketika semua responden ditanyakan Capres-Cawapres mana yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini, maka dari jawaban 1984 responden secara terbuka, pasangan Prabowo-Gibran dipilih sebanyak 39,6 persen. Lalu disusul oleh pasangan Ganjar-Mahfud sebanyak 27,2 persen dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 16,1 persen, dan yang tidak menjawab sebanyak 17,1 persen.

Sementara dengan menggunakan pertanyaan tertutup menggunakan kuesioner dengan pertanyaan yang sama, hasil tabulasi dari 1984 responden menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran dipilih sebanyak 50,2 persen, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud dipilih sebanyak 28,8 persen, serta pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 17,2 persen, sedangkan yang tidak memilih sebanyak 3,8 persen.

"Dalam survei ini juga diukur persepsi masyarakat untuk menilai kinerja pemerintahan Presiden Jokowi, dan jawaban dari 1984 responden menunjukkan sebanyak 78,1 persen puas dengan kinerja Presiden Jokowi dan sebanyak 17,6 persen tidak puas, dan sebanyak 4,3 persen tidak menjawab," kata Johanes dalam keterangannya, Minggu (21/1/2024).

Sebanyak 68,8 persen responden menginginkan keberlanjutan program-program yang selama ini dijalankan oleh pemerintahan Jokowi oleh Capres dan Cawapres yang terpilih nanti, dan sebanyak 20,1 persen menginginkan perubahan dari program-program Jokowi, terutama menyangkut program-program yang kurang efektif dan tidak banyak bermanfaat bagi rakyat dan dibiayai oleh hutang, dan sebanyak 11,1 persen tidak memberikan pendapat.

Menurut Johanes Romeo, tingginya tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran yang melebihi 50 persen pada pertanyaan tertutup memiliki hubungan dengan visi misi yang dikampanyekan oleh Prabowo-Gibran yang akan melanjutkan program-program Jokowi jika terpilih.

"Dan dari hasil survei ini menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran akan memenangi Pilpres 2024 dengan satu putaran," ujarnya.

Survei dilakukan pada periode 30 Desember 2023 - 8 Januari 2024.

Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto menilai bahwa hasil survei TBRC yang mengunggulkan pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran merupakan sosok yang lebih dipilih oleh masyarakat yang layak untuk meneruskan program Jokowi.

"Unggulnya Prabowo-Gibran di survei TBRC karena mereka sosok yang dipilih masyarakat sebagai penerus program Jokowi selanjutnya," kata Bambang kepada awak media, Minggu (21/1/2024).

Selain itu, adanya Gibran tentunya menjadi daya tarik bagi kaum muda atau kalangan Gen Z, karena sebagai Cawapres dari anak muda.

"Gibran itu mewakili para generasi muda atau Gen Z yang maju di Pilpres 2024," ucap Bambang.

Bambang mengungkapkan bahwa masyarakat melihat sosok Gibran sebagai Jokowi, sehingga para pendukung setia Jokowi lebih memilih pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024.

"Masyarakat melihat Gibran sebagai sosok Jokowi, ini yang membuat pendukung setia Jokowi memilih pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024," ungkapnya.

Dia menjelaskan naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran karena masyarakat lebih percaya program Jokowi akan dilanjutkan dan karena terbukti telah membantu masyarakat kecil selama ini.

"Kalau naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran karena masyarakat percaya program Jokowi akan dilanjutkan dan karena terbukti telah membantu masyarakat kecil selama ini," ujarnya.

Menurut dia, jika hasil survei TBRC ini bukti bahwa pemilih muda lebih cenderung kepada sosok Prabowo-Gibran, karena adanya Gibran yang dianggap dapat mengajak anak muda dalam memajukan negara melalui gebrakan anak muda dengan program-program yang memberikan peluang bagi generasi muda untuk maju.

"Gibran dianggap mampu mengajak anak muda dalam ikut serta memajukan negara dan lewat gebrakan anak muda dengan program-program yang memberikan peluang bagi generasi muda untuk maju," jelasnya.

Tak hanya itu, dia menjelaskan bahwa dari hasil survei TBRC ini bisa dipastikan Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran mengalahkan 2 pasangan Capres-Cawapres lainnya.

"Kalau lihat hasil survei TBRC, bisa saja Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran," ungkapnya.

Sementara itu, Pengurus forum dekan FISIP se-Indonesia atau pengamat politik dan ideologi Universitas Al-Azhar Indonesia, Heri Herdiawanto menyampaikan bahwa survei bersifat fluktuatif dan dinamis, karena persepsi bahkan preferensi pemilih pun bisa berubah. Oleh karena itu, hasil survei hanya bisa dijadikan sebagai satu patokan disamping ikhtiar maksimal lainnya dari para calon dibantu tim suksesnya masing-masing.

"Posisi unggulnya pasangan Prabowo Subianto dan Gibran cukup masuk akal karena banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain efek kepemimpinan dan keberhasilan Jokowi. Selain itu, jumlah partai yang ada di parlemen sebagian besar ada di belakang pasangan Prabowo & Gibran," kata Heri kepada awak media.

Sedangkan menurunnya dukungan atas pasangan Ganjar-Mahfud MD disebabkan oleh posisi dilematis dibandingkan positioning Anies-Muhaimin yang jelas memposisikan diametral.

"Yaitu Perubahan versus keberlanjutan). Intinya branding, profiling pasangan Capres dan Cawapres Pemilu RI 2024 dipengaruhi oleh banyak faktor disamping indikator hasil survei, apalagi peran media elektronik & digital sangat strategis mempengaruhi berbagai lapisan calon pemilih," bebernya.

[TOS]



Berita Lainnya