Gaya Hidup
IDI Bandar Lampung Berikan 6 Tips Sehat Untuk Gen Z
Kaltimtoday.co - Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah membawa dampak besar dalam kehidupan sehari-hari, memudahkan berbagai aktivitas yang sebelumnya memerlukan usaha lebih. Salah satu perubahan terbesar adalah dalam penggunaan gawai dan internet, yang semakin meresap ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Menurut data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada 7 Februari 2024, penetrasi internet di Indonesia telah mencapai angka 79,5%, yang menunjukkan peningkatan 14,7% dibandingkan dengan tahun 2018. Hal ini menggambarkan betapa cepatnya akses internet berkembang di masyarakat, seiring dengan perubahan gaya hidup yang semakin terhubung dengan dunia digital.
Banyaknya Populasi Gen Z
Dari segi demografi, Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menjadi kelompok pengguna internet terbesar di Indonesia dengan persentase mencapai 34,40%. Kelompok usia ini menjadi pendorong utama dalam tren digitalisasi, dengan lebih banyak waktu dihabiskan untuk mengakses berbagai platform online. Selain itu, wilayah perkotaan juga mendominasi sebagai tempat dengan tingkat penetrasi internet yang tinggi, mencatatkan angka sebesar 69,5%. Perkembangan ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat, terutama di kota-kota besar, yang bergantung pada teknologi untuk menjalani kehidupan sehari-hari mereka.
Badan Pangan Nasional (NFA) berfokus pada peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, khususnya di kalangan generasi muda, sebagai bagian dari upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Generasi Z, yang sering kali dihadapkan pada gaya hidup serba cepat dan praktis, cenderung kurang memperhatikan pentingnya asupan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, konsumsi buah dan sayur sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit kronis. Buah dan sayur mengandung berbagai nutrisi esensial, seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan, yang memiliki peran vital dalam menjaga tubuh tetap optimal dan berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pendidikan mengenai pentingnya pola makan sehat yang melibatkan buah dan sayur perlu digencarkan, terutama untuk memastikan generasi muda memperoleh manfaat jangka panjang bagi kesehatan mereka.
Gen Z dan Penyakitnya
Menurut data dari Lembar Fakta Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, penderita diabetes berusia 18-59 tahun dengan obesitas sentral memiliki proporsi 3 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalami obesitas sentral. Hal yang serupa juga terjadi pada penderita hipertensi, di mana proporsi penderita hipertensi dengan obesitas sentral berusia 18-59 tahun 3,4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami obesitas sentral. Selain itu, penderita hipertensi yang kurang melakukan aktivitas fisik juga memiliki proporsi 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang cukup melakukan aktivitas fisik. Obesitas sentral didefinisikan sebagai kondisi di mana lingkar pinggang pria lebih dari atau sama dengan 90 cm, dan lingkar pinggang wanita lebih dari atau sama dengan 80 cm (P2PTM Kemenkes).
Patuhi Batasan Harian
Berikut adalah batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang dianjurkan oleh Kemenkes, berdasarkan Permenkes 30 Tahun 2013:
- Gula: Maksimal 50 gram atau 4 sendok makan per hari.
- Garam: Maksimal 5 gram atau 1 sendok teh per hari.
- Lemak: Maksimal 67 gram atau 5 sendok makan per hari.
Tips Sehat Untuk Gen Z
Memang susah untuk menjaga diri agar tetap sehat, namun tak ada salahnya utnuk terus berusaha, idibandarlampung.org beri 6 tips hidup sehat yang dapat diterapkan oleh Generasi Z:
- Mengatur pola makan dengan seimbang.
- Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak.
- Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
- Memastikan konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari.
- Membatasi penggunaan handphone.
- Mengganti camilan gorengan dengan buah sehat.
Konsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, sehingga penting untuk mengatur pola makan dengan bijak. Selain mengatur pola makan dengan membatasi asupan GGL, kita juga perlu menerapkan gaya hidup sehat di tengah kemajuan teknologi. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain beraktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, berjalan kaki ke tempat yang dekat, membatasi penggunaan gawai, menghindari penggunaan eskalator atau lift, mengganti camilan gorengan dengan buah, membawa bekal ke tempat kerja, memastikan konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, menggunakan aplikasi penghitung langkah, serta memastikan tidur yang cukup. Dengan cara ini, generasi muda dapat tetap sehat dan bugar meski berada di tengah era yang terus berkembang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- 7 Cara Mencegah Asam Lambung: Mulai Berhenti Merokok hingga Makan Yang TeraturÂ
- 7 Penyakit Ini Mudah Serang Gen Z: Ada Asam Lambung Sampai Gangguan Bippolar
- 5 Keamanan Pangan untuk Keluarga, Bebas Virus dan Bakteri Jahat
- Jaga Kesehatan Dengan Cerdik, ini 7 Hal Pemicu Stroke
- 4 Bahaya Konsumsi Gorengan Secara Berlebihan, Beri Pengaruh Buruk untuk Kesehatan!