Daerah

Jalan Penghubung Muara Badak-Marangkayu Rusak, DPRD Kaltim Bakal Dorong Perbaikan

Supri Yadha — Kaltim Today 20 Desember 2024 17:55
Jalan Penghubung Muara Badak-Marangkayu Rusak, DPRD Kaltim Bakal Dorong Perbaikan
Anggota DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan.

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kondisi jalan penghubung antara Kecamatan Muara Badak dan Marangkayu, tepatnya dari Desa Tanjung Limau hingga Desa Sebuntal, terus menjadi perhatian. Berdasarkan survei yang dilakukan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Pesisir Daerah (AMARAH), jalan yang berstatus sebagai jalan provinsi itu mengalami kerusakan parah, termasuk adanya titik longsor yang sudah terjadi sejak tiga tahun terakhir tanpa perbaikan signifikan.

Menanggapi temuan ini, anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara (Dapil Kukar), Firnadi Ikhsan menyebutkan, belum mengetahui apakah perbaikan infrastruktur tersebut masuk dalam agenda 2025.

Meski begitu, dia menegaskan akan mendorong pemerintah provinsi untuk meningkatkan konektivitas antar kecamatan, khususnya di wilayah Muara Badak dan Marangkayu.

“Saya belum tahu apakah sudah ada alokasi anggarannya. Tapi dengan APBD (Kaltim) sekitar Rp21 triliun, seharusnya hal ini bisa menjadi prioritas. Apalagi salah satu program gubernur terpilih adalah peningkatan infrastruktur, termasuk konektivitas jalan,” ujar Firnadi.

Sementara itu, Koordinator AMARAH, Erdin Syam menjelaskan, kerusakan jalan paling parah ditemukan di perbatasan kedua kecamatan, di mana ada jalan yang longsor hanya diperbaiki secara tambal sulam menggunakan tanah dan batang pohon kelapa. Tentunya, kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terlebih jalan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat Muara Badak, Marangkayu, hingga Kota Bontang.

“Di bawah jalan yang longsor itu ada aliran air, sehingga jika dibiarkan terlalu lama, risiko longsor susulan akan semakin besar. Saat ini hanya setengah badan jalan yang bisa dilalui,” ungkap Erdin.

Upaya gotong royong yang dilakukan warga setempat untuk menambal jalan dengan cara swadaya belum mampu memperbaiki kondisi secara keseluruhan. Banyak pengendara harus ekstra hati-hati melintasi jalan tersebut, dan kecelakaan sering kali tidak dapat dihindari.

“Sebagai pemuda asli pesisir, kami sangat prihatin dengan kondisi jalan ini. Banyak korban berjatuhan, terutama warga yang sering menggunakan akses ini. Jalan ini statusnya provinsi, tapi kondisinya sangat memprihatinkan,” tambah Erdin.

Faktor lain yang memperburuk situasi adalah aktivitas kendaraan berat yang turut memanfaatkan jalan tersebut. Hingga kini, belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk melakukan perbaikan.

“Kami tidak peduli ini jalan provinsi atau kabupaten. Yang kami minta sederhana, segera perbaiki agar masyarakat bisa melintas dengan aman dan nyaman,” tandasnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya