PPU
Kepala Distan PPU Mulyono: Tanaman Porang Potensial Dikembangkan di PPU
Kaltimtoday.co, Penajam – Tanaman porang memiliki potensi dan cocok untuk dikembangkan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Tanaman yang sedang ramai diperbincangkan ini utamanya akan dibudidayakan di Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam yang akan menjadi percontohan selaligus sebagai komoditas andalan.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Mulyono menerangkan, porang sangat potensial dikembangkan di PPU karena cocok menjadi tanaman sela sementara, perkebunan di PPU banyak dan luas. Talk Show budidaya porang dan silaturahmi Persatuan Petani Porang Kalimantan Timur (P3KT) beberapa waktu lalu disebutnya sebagai langkah awal.
“Kalau petani akan lebih bersemangat apabila prospek sudah kelihatan, sementara ini kan masih langkah awal. Tapi pihak asosiasi sangat bersemangat menyosialisasikan tanaman porang ini bahkan, kemarin itu disebut budidaya tanaman emas,” ujar Mulyono.
Porang merupakan tanaman hutan namun, jika sudah dibudidayakan atau mendapat perlakuan khusus manusia pertumbuhannya akan lebih maksimal. Umbi porang memiliki pasar ekspor seperti Jepang, China, Taiwan, Vietnam, Australia, dan Korea. Di pasar ekspor, umbi porang yang diolah menjadi tepung memiliki nilai jual tinggi.
Dilansir situs resmi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, perkebunan.litbang.pertanian.go.id, porang termasuk tanaman iles-iles. Porang (Amorphophallus oncophyllus muelleri Blume) merupakan umbi-umbian yang termasuk dalam famili Areaceae dan umumnya tumbuh di hutan.
View this post on InstagramBaca Juga: DPMPTSP Kaltim Soroti Peluang Investasi Beragam di Kukar, dari Perkebunan hingga Kebudayaan
Di alam, tanaman yang sering dianggap sebagai tanaman liar oleh masyarakat ini tumbuh di bawah tegakan tanaman seperti jati, mahoni, sono keling dan sengon dengan intensitas sinar matahari 40 persen.
Umbi porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan dan industri farmasi. Biasanya, tanaman ini dijual dalam bentuk umbi, irisan kering, tepung porang, dan glukomanan. Produk komoditas ini mempunyai manfaat, yakni sebagai bahan baku kosmetik, lem, dan jelly.
Disebutkan laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang terbit April 2020, tanaman porang dapat tumbuh dengan baik pada pH 6-7 dan sangat baik jika ditanam pada ketinggian 100-600 meter di atas permukaan laut (m dpl).
"Tanaman porang membutuhkan curah hujan relatif sedang, yaitu sekitar 2.500 mm/tahun," tulis laporan tersebut.
Manfaat lainnya, glukomanan baik untuk penderita diabetes, dapat dijadikan pengental sirup, membuat es krim tidak mudah meleleh, sebagai bahan baku mie, dan penjernih air. Selain digunakan untuk makanan, bahan ini juga bisa dijadikan campuran pembuatan kertas agar kuat dan lemas, bahan pembuat lem, bahan pembuat kapsul, pengikat formulasi tablet, pengganti gel, hingga silikon sebagai isolator listrik.
[ALF | RWT | ADV DISKOMINFO PPU]
Related Posts
- Pasokan Pangan di Berau Menurun akibat Alih Fungsi Pertanian, Derlena: Pemkab Harus Beri Pendampingan ke Petani
- Terus Naik, Harga TBS Sawit di Kaltim Sentuh Rp2.497,46 per Kg
- Dilantik jadi Kadisbun Kaltim, Ahmad Muzzakir: Harus Cepat Melakukan Penyesuaian dan Optimalisasi Lahan
- Rencana Kerja Disbun Kaltim 2024-2026: Peningkatan SDM hingga Konektivitas Infrastruktur
- Disbun Kaltim Ajak Perusahaan Jaga Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi