Daerah
Keren! Pelajar SMK Negeri 1 Wakili Bontang dalam Indonesia Student Leadership Camp 2023 di UI
Kaltimtoday.co, Bontang - Remaja 17 tahun itu tiba tergesa-gesa ketika diajak bertemu di sebuah kedai kopi bilangan Awang Long, Kelurahan Bontang Utara, Senin (28/8/2023) sore. Melihat saya yang menunggu tepat di bangku depan kedai, ia langsung menyapa dengan ramah.
"Dari tadi kah, kak? Tadi udah keluar, terus hujan dan aku kebasahan. Jadi pulang bentar baru ke sini lagi," ia menjelaskan.
Ini kali kedua saya berbincang dengan Zalwa Tulmukmainna (17). Murid kelas 11 dari SMK Negeri 1 Bontang kembali mengharumkan nama Bontang. Bila sebelumnya ia mewakili Bontang dalam Jambore Nasional Green Generation (GG) 2023 di Bandung, kali ini Zalwa --sapaan akrabnya-- terpilih menjadi salah satu peserta Indonesia Student Leadership Camp (ISLC) yang akan digelar 23 September 2023 di Depok, Jawa Barat.
Adapun, Indonesia Student Leadership Camp (ISLC) merupakan pertemuan nasional 100 ketua OSIS terbaik se-Indonesia. Dalam agenda ini, mereka bakal ditempa dalam hal kepemimpinan, saling bertukar gagasan, dan memperluas jejaring kepemimpinan secara nasional. Digelar sejak 2011 silam, output yang diharapkan dari kegiatan ini mencetak para pemimpin muda yang memberikan karya dan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Zalwa menjelaskan, yang bisa mengikuti kegiatan ini sejatinya hanya ketua OSIS. Wakil ketua —seperti dirinya— bisa ikut namun harus mendapat surat mandat dari ketua. Ia juga bisa ikut lantaran Zalwa merupakan ketua Forum Osis Bontang (Fosbon) yang diikuti sejumlah sekolah SMA dan SMK serta SMP.
Pelajar kelas 11 ini mengikuti seleksi ISLC 2023 gelombang perdana yang digelar 4-17 Juli 2023 lalu. Total ada 300-an calon peserta mendaftar di gelombang pertama. Sementara gelombang kedua dibuka 22-30 Agustus dengan total pendaftar sekitar 200 orang.
Zalwa dinyatakan lolos usai memenuhi seluruh persyaratan administrasi, kemudian esai dan video kampannya yang dibuatnya dinilai cukup menarik.
Dalam ISLC tahun ini, ada 5 pilihan topik yang diusung, yakni transformasi pendidikan, kedaulatan pangan, keamanan siber, energi terbarukan, dan ekonomi sirkular. Zalwa memilih kedaulatan pangan, selain karena topik ini jarang dibahas oleh calon peserta—sebagian besar mengambil topik transformasi pendidikan—, pemilihan ini juga datang dari keresahannya.
"Topik pilihanku ini sebenarnya cukup terkait dengan GG [Green Generation] yang bahas soal waste food [makanan sisa]. Inspirasi ini hadir ketika aku mengamati dampak Pandemi Covid-19 dan perang Ukraina-Rusia yang mengganggu pasokan pangan," beber anak sulung dari tiga bersaudara ini.
Dia menjelaskan, dampak pandemi terhadap masyakat ialah meningkatnya angka kemiskinanan. Dampaknya, kata dia, keluarga jadi kesulitan memenuhi kebutuhan pangan di rumah.
Sebab itu ia kemudian mempromosikan program kerja yang ia sebut sebagai "Kebun Kota Desa" atau populer dengan urban farming. Dalam program tersebut, yang Zalwa paparkan dalam paper, ia mengatakan setiap orang sejatinya bisa menjadi petani. Menjadi produsen pangan. Namun penggarapan ini tak mesti di lahan luas, cukup dengan memanfaatkan ruang kosong yang ada di halaman rumah.
"Dengan menanam dan manfaatkan satu spot kosong di rumah yang terkena sinar matahari, itu sudah bisa disebut petani yang mengambil alih dengan cara-cara kreatif," urainya.
Mendorong setiap orang menjadi "petani" menurutnya makin mendesak ketika Rusia menginvasi Ukraina. Ini kemudian mempengaruhi pasokan pangan di belahan dunia, salah satunya Indonesia.
"Makanya ini makin penting. Mungkin tidak dalam waktu dekat. Tapi aku membayangkan di masa depan itu, kalau program ini jalan, kebutuhan pangan keluarga bisa dibantu atau bahkan terpenuhi dari kebun di rumah," kata Zalwa bersemangat.
Nantinya, sebelum berangkat ke Depok, Zalwa bersama peserta lain yang lolos ISLC 2023 bakal menjalani kelas daring selama sepekan. Di kelas itu, akan dibahas materi kepemimpinan, mereka juga akan memantapkan diri menjadi ketua Forum OSIS Nasional. Peserta diminta membuat visi dan misi.
"Baru tanggal 23 September pembukaan langsung di Universitas Indonesia," ujarnya.
Zalwa berharap dari kegiatan ini, ia bisa menyerap banyak pengetahuan, inspirasi, dan jejaring yang kelak bermanfaat bagi dirinya dan Bontang. Khususnya bagi generasi muda. Dia berharap banyak program dari kawan-kawan peserta lain bisa dijadikan inspirasi, kemudian diimplementasikan dan disesuaikan dengan kondisi pelajar dan pemuda di Bontang.
Selain itu, menurut remaja yang bercita-cita menjadi legislator ini, kegiatan seperti ini diperlukan pemuda sebab penguatan kapasitas kepemimpinan sangat penting guna menjadi pribadi kuat, kreatif, berwawasan, dan membangun kepercayaan diri. Namun yang menjadi catatan penting ialah, ujarnya, seorang pelajar tetaplah pelajar. Tugas dan tanggung jawab di sekolah yang terkait dengan akademik mesti dijalakan sebaik mungkin. Tidak boleh diabaikan.
"Kegiatan seperti ini bagus buat melatih kemampuan soft skill. Kayak komunikasi, bagaimana membangun dan menjaga jejaring, gitu. Makanya harus pintar dalam membagi waktu," tandasnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Shemmy Permata Sari Tegaskan Pentingnya Empat Pilar Kebangsaan di Era Digital
- Basri Kedapatan Temui Pejabat Pemkot, Pengamat: Mainnya 'Kurang Cantik'
- Andi Faizal Tanggapi Santai Laporan Ijazah Palsu, Sebut Hanya Bentuk Kasih Sayang
- Dorong Semangat Inklusivitas, KPU Bontang Libatkan Kawan Difabel dalam Simulasi Pemungutan Suara
- Basri Rase Bantah Data BPS soal Penurunan APK Bontang, Klaim Penurunan Akibat Banyak Anak Pindah Sekolah ke Luar Kota