Nasional

Kesempatan Besar! 15 Negara Eropa Ini Buka Lowongan bagi Pekerja Asing

Network — Kaltim Today 18 Februari 2025 19:36
Kesempatan Besar! 15 Negara Eropa Ini Buka Lowongan bagi Pekerja Asing
Ilustrasi. (Freepik)

Kaltimtoday.co - Krisis tenaga kerja semakin meluas di Eropa, dengan 15 negara dilaporkan mengalami kekurangan pekerja pada 2024. Berbagai sektor industri menghadapi tantangan besar akibat minimnya tenaga kerja, terutama di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), kesehatan, serta konstruksi. 

Meskipun pada 2022 pasar tenaga kerja Uni Eropa tetap kuat dengan tingkat ketenagakerjaan mencapai rekor 74,6% dan jumlah pekerja mencapai 213,7 juta orang, kekurangan tenaga kerja tetap menjadi permasalahan serius. Faktor utama yang menyebabkan kondisi ini adalah populasi yang menua serta ketidaksesuaian keterampilan antara pekerja dan kebutuhan industri.

Menurut laporan terbaru tentang kekurangan tenaga kerja di Eropa, berikut adalah 15 negara yang paling terdampak:

1. Jerman

Sebagai perekonomian terbesar di Eropa, Jerman menghadapi kelangkaan tenaga kerja di sektor manufaktur, layanan kesehatan, dan perhotelan akibat rendahnya angka kelahiran serta populasi yang menua.

2. Inggris Raya

Pasca-Brexit, kebijakan imigrasi yang lebih ketat menyebabkan kesulitan mendapatkan tenaga kerja di bidang pertanian, konstruksi, dan kesehatan.

3. Prancis

Negara ini mengalami defisit tenaga kerja di industri perhotelan dan manufaktur, diperparah oleh ketegangan sosial yang berkelanjutan.

4. Spanyol

Meskipun tingkat pengangguran di Spanyol masih tinggi, sektor tertentu seperti konstruksi dan perawatan kesehatan tetap mengalami kekurangan tenaga kerja akibat kesenjangan keterampilan.

5. Italia

Populasi yang menua dan migrasi tenaga kerja ke negara lain menyebabkan defisit pekerja di bidang teknik, teknologi, dan layanan kesehatan.

6. Polandia

Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, negara ini kekurangan tenaga kerja di sektor manufaktur dan konstruksi, terutama karena emigrasi ke negara lain di Uni Eropa.

7. Belanda

Negara ini menghadapi kekurangan pekerja di bidang perawatan kesehatan dan pendidikan, yang semakin terasa seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat.

8. Belgia

Industri teknik dan teknologi informasi (TI) di Belgia mengalami defisit tenaga kerja, didorong oleh perubahan demografi dan meningkatnya permintaan tenaga ahli.

9. Swedia

Meskipun memiliki sistem kesejahteraan yang kuat, Swedia menghadapi krisis tenaga kerja di sektor teknologi dan kesehatan.

10. Norwegia

Negara ini mengalami kelangkaan tenaga kerja di industri minyak dan gas, perawatan kesehatan, serta konstruksi, meskipun menawarkan kondisi kerja yang menarik.

11. Finlandia

Finlandia menghadapi kesulitan dalam mendapatkan tenaga kerja di sektor perhotelan dan kesehatan, mendorong pemerintah untuk meningkatkan program imigrasi tenaga kerja.

12. Austria

Negara ini kekurangan tenaga kerja di sektor perdagangan terampil, yang berdampak pada pertumbuhan ekonominya.

13. Republik Ceko

Kelangkaan pekerja di industri TI dan perhotelan menjadi tantangan utama bagi negara ini.

14. Denmark

Denmark mengalami kesulitan dalam merekrut pekerja untuk sektor konstruksi, teknologi, dan layanan kesehatan.

15. Irlandia

Pertumbuhan ekonomi Irlandia yang pesat menciptakan permintaan tinggi untuk tenaga kerja di bidang konstruksi dan layanan kesehatan.

Faktor Penyebab Krisis Tenaga Kerja di Eropa

  1. Populasi yang Menua: Seiring bertambahnya usia penduduk, tenaga kerja semakin menyusut, terutama di sektor-sektor yang membutuhkan tenaga fisik.
  2. Kesenjangan Keterampilan: Perbedaan antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan industri menyebabkan defisit pekerja di bidang tertentu, terutama teknologi dan konstruksi.
  3. Dampak Migrasi dan Brexit: Kebijakan imigrasi yang lebih ketat menghambat masuknya pekerja asing ke beberapa negara.
  4. Sistem Pendidikan yang Kurang Responsif: Ketidaksesuaian antara sistem pendidikan dan kebutuhan industri mengakibatkan kekurangan tenaga kerja di bidang kejuruan dan teknis.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya