Advertorial

Kukar Jadi Rujukan Pemkot Bontang untuk Tekan Angka Stunting

Supri Yadha — Kaltim Today 13 Agustus 2024 19:14
Kukar Jadi Rujukan Pemkot Bontang untuk Tekan Angka Stunting
Sekda Kukar, Sunggono menerima kunjungan Pemkot Bontang.

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) dalam menekan angka stunting di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menjadi rujukan bagi daerah lainnya. Salah satunya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.

Sebanyak 30 orang jajaran Pemkot Bontang bertandang ke Kukar. Lawatan kali ini dalam rangka studi tiru untuk mendapatkan informasi dan data akurat kiat-kiat menurunkan stunting, di Aula Bappeda Pemkab Kukar, Selasa (13/8/2024).

Rombongan tersebut dipimpin oleh Asisten I Pemkot Bontang, Dasuki. Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari langsung dari Pemkab Kukar tentang cara-cara efektif yang telah berhasil menurunkan angka stunting.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Studi Kasus Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Bontang justru meningkat menjadi 27,4 persen. Bahkan, Pemkot Bontang telah melakukan berbagai cara untuk menurunkan stunting namun masih belum mencapai target.

“Kami membawa tim lengkap untuk mempelajari ini dan kami sangat berharap banyak dengan kedatangan ini bisa membawa banyak bekal ilmu,” kata Dasuki.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono menuturkan, Pemkab Kukar melakukan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Salah satunya melalui inovasi Gerakan Keluarga Peduli Pencegahan dan Atasi Stunting (Raga Pantas) sejak 2019.

Inovasi ini terfokus pada 5 pantas, yakni pantas sehat, pantas pendidikan, pantas pangan, pantas tempat tinggal dan pantas sejahtera.

“Mungkin di daerah lain tidak terpikir bahwa penanganan stunting berbasis keluarga, hal tersebut kami sadari di tahun 2019, artinya pendekatan konvergensi stunting itu harus dilakukan berbasis keluarga, dengan begitu kasus stunting tidak bermunculan yang baru,” ujar Sunggono.

Lebih lanjut, upaya yang dilakukan untuk menekan kasus stunting baru yakni dengan konsen di 1.000 hari pertama kehidupan dan penyuluhan kepada calon pengantin.

Kemudian, kembali menghadirkan inovasi paket asuh 5 pantas, yang disebut sebagai Bapak atau Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Inovasi BAAS mendapatkan dukungan penuh dari pemangku kepentingan.

“Sehingga anak-anak yang mengalami masalah gizi, seperti stunting, wasting dan underweight dapat diperhatikan dengan baik,” sebutnya.

Sunggono menambahkan, Bupati Kukar menyerukan anak-anak yang mengalami stunting dan kurang gizi diberikan pemberian makanan tambahan (PMT). Berikutnya, melakukan pemeriksaan rutin ke posyandu, hingga asupan gizi harus diperhatikan secara serius.

“Sehingga banyak pihak yang harus terlibat dalam penanganan ini, mulai dari pemerintah hingga orang tua. Kami menargetkan 2025 Kukar zero stunting,” tandasnya.

[RWT | ADV PROKOM KUKAR]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya