Kukar
Launching Sekolah Siaga Kependudukan di SMAN 3 Unggulan Tenggarong, Anggota Dewan Kaltim Salehuddin Beri Apresiasi

Kaltimtoday.co, Tenggarong — Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin menghadiri launching Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), di SMAN 3 Unggulan Tenggarong, pada Rabu (10/8/2022). Turut hadir juga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat diwakil Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan.
Pada kesempatan tersebut, Salehuddin sangat mengapresiasi program yang digalakkan BKKBN. Menurutnya, selama ini isu-isu kependudukan kurang begitu melekat kepada pembelajaran anak-anak di sekolah.
Tentunya, menjadi nilai plus tersendiri bagi SMAN 3 Unggulan Tenggarong untuk mengajarkan isu-isu yang jarang diketahui siswa-siswi saat ini. Mata pelajaran bakal mengintegrasikan dengan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana.
"Ini juga bagian dari kurikulum Merdeka Belajar," kata Salehuddin.
Baca Juga: Perusahaan Prabowo di Berau Kembali Beroperasi 2026, Sejumlah Tanggungan Masih Harus Diselesaikan
Baca Juga: Pemerintah Launching Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, 237 Kopdes Resmi Dibentuk di KukarView this post on InstagramBaca Juga: Nasib IKN dan Soal PSK
Isu kependudukan saat ini lebih kepada bonus geografis. Sejak 2015 lalu, puncak bonus geografi Indonesia diprediksi terjadi pada 2020 sampai 2030. Dimana, usia produktif antara 15 sampai 60 tahun akan mendominasi sekitar 72 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Penyebarannya juga sampai di Kutai Kartanegara. Tentunya, menjadi perhatian khusus untuk menangkap potensi tersebut. Harapannya, bisa memupuk atau membina kesadaran terhadap kondisi kependudukan di wilayah dan mengatasi berbagai persoalan yang terjadi.
"Siswa-siswi diharapkan dapar berprilaku adaptif terhadap dinamika kependudukan dan bisa memahami beberapa masalah dan mengatasi masalah kependudukan ke depannya," cetus Salehuddin.
Paling penting, diharapkan dapat membantu progran pemerintah terutama mengatasi dan mengurangi angka stunting. Terlebih lagi, angka stunting di Kukar relatif masih tinggi, sekitar angka 24 sampai 25 persen. Artinya, setiap 100 angka kelahiran sebanyak 24 sampai 25 anak beresiko stunting.
"Saya pikir, peserta didik harus mengetahui masalah kondisi yang ada dan menghadapi tantangan kependudukan di Kukar," imbuhnya.
[SUP | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pemdes Loa Raya Siap Hadiri Peluncuran Koperasi Merah Putih
- Densus 88 Tangkap Pasutri Terduga Teroris Asal Sulawesi di Berau, Tinggal Diam-Diam Tanpa Lapor Domisili
- Helo East Festival: Ruang Ekspresi Budaya dan Alam dalam Sentuhan Kreatif Shrink Paper
- Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Arsip, DPMD Kukar Studi ke DKP Kaltim
- Pemprov Kaltim Dorong Aksi Konvergensi Stunting, Kutai Kartanegara Jadi Contoh Sukses