Internasional

Menelisik Konklaf 2025, Ini Data dan Fakta di Balik Pemilihan Paus Baru

Network — Kaltim Today 08 Mei 2025 06:37
Menelisik Konklaf 2025, Ini Data dan Fakta di Balik Pemilihan Paus Baru
Konklaf 2025 di Vatikan menjadi momen penting dalam sejarah Gereja Katolik untuk memilih Paus baru. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Konklaf 2025 kembali mengundang perhatian dunia Katolik dalam upaya memilih pemimpin rohani bagi lebih dari 1,4 miliar umat. Selain ritual kuno di Kapel Sistina, sejumlah angka menarik mencerminkan dinamika pemilihan paus kali ini. Berikut rangkuman data penting yang patut diketahui:

1. Rekor Kardinal Pemilih

Konklaf 2025 mencatat rekor tertinggi dalam sejarah modern dengan 133 kardinal berhak memberikan suara, setelah dua kardinal absen karena alasan kesehatan meski berusia di bawah 80 tahun.

2. Penyebaran di Lima Benua

Para pemilih terdistribusi di 69 negara dari lima benua: Eropa (52), Asia (23), Amerika Utara (20), Amerika Selatan & Tengah (17), Afrika (17), dan Oseania (4), menandakan keragaman geografis terbesar dalam proses pemilihan paus.

3. Profil Usia Kardinal

Rata-rata usia para kardinal pemilih mencapai 70 tahun 3 bulan, dengan Mykola Bychok (45) dari Ukraina sebagai yang termuda, dan Carlos Osoro Sierra (79 tahun 11 bulan) dari Spanyol sebagai yang tertua.

4. Dominasi Pengangkatan Paus Fransiskus

Sebanyak 108 dari 133 kardinal (81,2 %) diangkat oleh Paus Fransiskus dalam 12 tahun terakhir, sedangkan pendahulunya, Benediktus XVI, mengangkat 20 kardinal, dan Yohanes Paulus II mengangkat 5 kardinal.

5. Tren Representasi Nasional

Meski jumlahnya menurun dari 28 pada 2013, Italia masih menjadi penyumbang terbesar dengan 17 kardinal. Selain itu, ada 15 negara baru—termasuk Haiti, Tanjung Verde, Papua Nugini, dan Sudan Selatan—yang untuk pertama kali memiliki wakil dalam konklaf.

6. Keterlibatan Ordo Religius

Sebanyak 18 ordo keagamaan mengirim wakilnya sebagai pemilih, dengan Serikat Yesus (Jesuit)—ordo asal Paus Fransiskus—sebagai salah satu perwakilan terpenting.

7. Mekanisme Pemungutan Suara

Para kardinal dapat memberikan hingga empat suara per hari (dua sesi pagi dan dua sesi sore) sampai salah satu kandidat meraih minimal 89 suara—setara dua pertiga dari total pemilih—untuk terpilih sebagai paus.

8. Simbol Asap dan Durasi Konklaf

Surat suara dibakar di dua tungku di Kapel Sistina: asap hitam menandakan belum ada kesepakatan, sedangkan asap putih menandakan terpilihnya paus baru. Meskipun secara teori proses ini bisa berlanjut berminggu-minggu, dua konklaf terakhir hanya memakan dua hari untuk mencapai keputusan.

[RWT]



Berita Lainnya