Daerah

Menilik Keindahan Wisata Alam Tersembunyi di Batu Ajie Ilas Be Ukir dari Kutai Timur

Kaltim Today
14 Agustus 2023 18:36
Menilik Keindahan Wisata Alam Tersembunyi di Batu Ajie Ilas Be Ukir dari Kutai Timur
Keindahan Ilas Be Ukir di saat pagi hari. (Istimewa)

Kaltimtoday.co Kutim - Kutai Timur memiliki keindahan alam dan budaya yang khas, salah satunya yaitu Batu Ajie Ilas Be Ukir, sebuah destinasi wisata alam yang jarang terjamah namun layak dijelajahi. 
 
Batu Ajie Ilas Be Ukir terletak di Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur. Tempat ini menawarkan pengalaman nyata menyatu dengan alam jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Untuk sampai di lokasi tersebut, wisatawan perlu menggunakan perahu ketinting selama kurang lebih 30 menit dari titik lokasi Dermaga Hambur Batu. 

Sepanjang aliran Sungai Bengalon menuju lokasi basecamp Batu Ajie Ilas Be Ukir, beragam flora dan fauna khas endemik Kalimantan hingga tebing yang terbentang akan setia menemani perjalanan.

Suasana Gua Batu Ajie saat matahari sore masuk dari sela-sela gua. (Istimewa)

Untuk mengeksplorasi lebih jauh tempat-tempat menarik yang dapat dijumpai jika bertandang ke objek wisata Batu Ajie Ilas Be Ukir ini, wisatawan wajib menilik titik-titik berikut:

Telaga Bidadari

Tempat yang satu ini posisinya berada tepat di bawah Lubang Ilas Be Ukir. Nama Telaga Bidadari tak lepas dari unsur kearifan lokal berupa cerita rakyat yang secara turun-temurun diwariskan. 

Masyarakat lokal meyakini, dahulu kala terdapat seorang ahli gua bernama Datuk Macan yang pada bekas galiannya menghasilkan air dan mendapati seorang bidadari pamit ingin mandi dalam mimpinya.

Ilas Be Ukir

Secara bahasa, Ilas Be Ukir diambil dari bahasa Kutai yang memiliki arti lukisan yang ada di dinding tebing dan langit-langit gua berwarna putih. 

Untuk mencapai titik yang satu ini, wisatawan perlu menempuh medan bebatuan selama tiga menit dari basecamp.

Liyang Payau

Bentuknya yang menyerupai kanopi dan posisinya yang tak jauh dari Danau Telekek membuat tempat ini dahulunya kerap dijadikan tempat melintas hingga berteduh bagi para binatang utamanya payau (rusa).

Lubang Lumut

Lubang Lumut terletak di atas area Liyang Payau. Di dalam area tersebut, keseluruhan dinding gua dipenuhi tumbuhan lumut berwarna hijau dan kuning yang khas.

Selain itu, empat ini hanya perlu ditempuh lima hingga sepuluh menit dengan berjalan kaki dari basecamp. Pemandangan yang disuguhkan dapat terbayarkan ketika sampai di tempat tersebut. 

Danau Telekek

Beralih ke sisi selatan kawasan Lubang Lumut, wisatawan akan melihat hamparan danau yang indah. Spot yang satu ini cocok bagi anda yang gemar memancing. 

Danau ini berisikan berbagai jenis ikan di dalamnya dapat dengan mudah untuk diperoleh mulai dari ikan gabus, biawan, jelawat, baung dan masih banyak lagi. 

Batu Ajie

Nama Batu Ajie berasal dari melimpahnya hasil panen walet yang didapat dari gua tersebut. Lewat hasil panen tadi, orang-orang terdahulu yang menggantungkan hidupnya pada usaha tersebut berhasil menunaikan ibadah haji.

Salah satu item ikonik dari gua yang satu ini ialah dalam waktu tertentu cahaya matahari yang menembus dari langit-langit gua di sisi atas bak laser yang terjatuh. 

Selain itu, Batu Ajie Ilas Be Ukir tidak hanya menawarkan keindahan visual semata. Suara gemericik air, kicauan burung, dan angin sepoi-sepoi memberikan pengalaman multisensori yang mendalam.

Wisata ini juga mengundang para pengunjung untuk bersatu dengan alam dan merasakan kedamaian yang jarang ditemukan di tengah kehidupan sehari-hari yang sibuk.

Dengan formasi batuan yang spektakuler dan panorama alam yang memanjakan mata, tempat ini bak magnet bagi para pecinta alam dan penggemar petualangan. 

[RWT]


Liputan ditulis oleh mahasiswa Universitas Mulawarman Nindiani Kharimah, untuk diterbitkan di Kaltimtoday.co.



Berita Lainnya