Bontang
Oknum Honorer Lecehkan Anak di Bawah Umur, Terancam 5 Tahun Penjara
Kaltimtoday.co, Bontang - Seorang pria yang diduga sebagai pekerja honorer di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur berusia 17 tahun.
Pria berinisial AR (40) berhasil diamankan Unit Reskrim Polsek Marangkayu pada Kamis (6/1/2022) sekira pukul 10.00 Wita di Marangkayu RT 2, Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Tindak pidana pelecehan anak di bawah umur dilakukan tersangka AR pada 28 Desember 2021 lalu. Dimana pelaku meminta korban untuk mengambil rokok di warung milik Almarhum Rohana. Kala itu, korban menjawab tidak tahu, kemudian, tersangka tiba-tiba muncul dari belakang korban.
"Tersangka meminta korban mencarikan rokok yang sudah tidak terpakai, korban pun masuk ke dalam warung tanpa rasa curiga, namun tersangka tiba-tiba langsung memeluk korban dari belakang," terang Kapolsek Marangkayu, AKP Sujarwanto melalui Kanit Reskrim Bripka Ambo Tang, Jumat (7/1/2022).
View this post on Instagram
Korban dipeluk sambil diangkat ke dalam warung untuk menjauh dari pintu masuk warung dan dekat dengan tempat rokok. Saat itu, korban diturunkan oleh tersangka, namun tak lama, dikatakan Ambo, korban kembali dipeluk oleh tersangka dari belakang dengan posisi tangan tersangka berada di dada korban.
"Tersangka melakukan pelecehan dengan tindakan tak senonoh," ujarnya.
Dalam kondisi tersebut, korban berusaha melepaskan tangan tersangka namun tidak bisa dilakukan. Atas kejadian tersebut, korban melaporkan tersangka ke Polsek Marangkayu.
"Tersangka mengaku gemas terhadap korban," kata Ambo.
Tersangka, lanjutnya, dalam identitasnya tinggal di Muara Bengka Kutim, namun pelaku juga punya rumah di Santan Ulu. Tersangka bekerja di Puskesmas Muara Bengkal sebagai perawat, dan kebetulan sedang berada di Santan Ulu lantaran ada keluarganya yang meninggal.
Atas perbuatannya, tersangka diduga melanggar Pasal 82 UURI no 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UURI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi undang-undang.
"Ancaman hukumannya minimal 5 tahun," pungkas Ambo.
[RIR | NON]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Ingin Sampaikan Aspirasi ke Pj Gubernur Kaltim, Ratusan Warga Kampung Sidrap Gelar Demonstrasi
- Andry Fachriza, Penerima Beasiswa yang Hobi Mengembara untuk Belajar Budaya
- Mengenal Masnawati, Kader Posyandu Cekatan dari Desa Selangkau Kutim
- Orangtua Wajib Tau, Ini Bahaya Konsumsi Minuman Manis Berlebihan bagi Anak
- Dorong Integrasi Layanan Primer, BLUD Puskesmas Kaliorang dan PT Indexim Coalindo Tingkatkan Kapasitas Kader Posyandu