Daerah
Operasi Zebra Malam, Pelanggaran Didominasi Tidak Gunakan Helm dan Knalpot Tak Standar
Kaltimtoday.co, Samarinda - Malam di sekitar Jembatan Mahakam biasanya dipenuhi lalu lintas yang terus bergerak, namun Rabu (19/11/2025) malam suasananya berbeda. Satu per satu pengendara yang melanggar dihentikan oleh petugas Satlantas Polresta Samarinda dalam rangka Operasi Zebra Mahakam 2025.
Kasubnit Turwali Polresta Samarinda, Ipda Tafyudi Anugrah yang memimpin langsung razia malam itu mengakui bahwa pelanggaran yang mereka temukan sebenarnya bukan hal baru, namun tetap memprihatinkan.
“Target kami malam ini pengendara yang tidak menggunakan helm dan kendaraan dengan knalpot brong. Dua hal ini masih sering terjadi dan membahayakan banyak orang,” ujarnya.
Selama dua jam operasi berlangsung, sekitar 20 pengendara harus berurusan dengan petugas. Dari jumlah itu, 10 sepeda motor terpaksa dibawa ke kantor kepolisian karena pemiliknya tidak mampu menunjukkan SIM atau STNK. Pengendara lain yang bisa menunjukkan identitas cukup menghadapi proses tilang, sementara surat-surat mereka ditahan sementara.
Mayoritas pelanggaran yang ditemukan tetap sama yaitu tidak memakai helm. Sebagian pengendara yang terjaring mengaku bukan tidak tahu aturan, tetapi hanya terbawa kebiasaan.
“Masyarakat sering kali melanggar bukan karena tidak tahu, tapi karena sudah terbiasa salah,” kata Tafyudi, pelan namun tegas.
Selain helm, petugas juga menyita tiga knalpot brong yang suaranya acapkali mengganggu ketenangan warga. Bagi polisi, pelanggaran-pelanggaran seperti ini bukan hanya masalah aturan, tetapi menyangkut kenyamanan dan keselamatan banyak orang.
Operasi Zebra Mahakam masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Petugas berharap razia seperti ini bukan sekadar menindak, tetapi juga menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan selalu dimulai dari keputusan kecil memakai helm, membawa surat kendaraan, dan mengikuti aturan.
“Tidak ada yang ingin perjalanannya berakhir buruk hanya karena mengabaikan hal sepele,” tutup Tafyudi.
Di sela razia, sejumlah pengendara tampak pasrah setelah dihentikan. Salah satunya Alwa, pemuda yang malam itu hanya berniat mengantar temannya mengambil pakaian.
“Kami tidak pakai helm dan tiba-tiba ada polisi. Kami disuruh menepi. Ya sudah, memang kami salah,” ucapnya, dengan nada menyesal.
Alwa berharap orang lain tidak mengalami hal yang sama. “Makanya kalian harus pakai helm ya. Harus bawa surat-surat kendaraan, biar tidak ditilang,” pesannya.
[RWT]
Related Posts
- DPRD Samarinda Kebut Raperda Sempadan Sungai: Semua Bangunan Langgar Batas Akan Ditertibkan
- AJI Samarinda Kecam Intimidasi Media Selasar.co: Ancaman Serius bagi Demokrasi dan Kebebasan Berpendapat
- Warga Jalan Kakap Adukan Rumah Rusak akibat Proyek Terowongan Samarinda, DPRD Samarinda Siap Panggil PUPR dan Kontraktor
- Polresta Samarinda Gagalkan Peredaran 987 Butir Ekstasi Jelang Akhir Tahun, Dua Bandar Asal Surabaya Diburu
- Mantan Anggota Brimob Akui Jual Senpi ke Terdakwa Penembakan, Kuasa Hukum Korban Desak Penetapan Tersangka









