Daerah

Pasca Dilantik, Kinerja Sri-Gamalis Dinanti: Rektor UMB Minta Pendidikan Jadi Prioritas

Kaltim Today
15 April 2025 12:37
Pasca Dilantik, Kinerja Sri-Gamalis Dinanti: Rektor UMB Minta Pendidikan Jadi Prioritas
Rektor Universitas Muhammadiyah Berau, Muhammad Bayu. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltmtoday.co, Berau - Sri Juniarsih dan Gamalis resmi dilantik oleh Gubernur Kaltim, Rudi Mas'ud sebagai Bupati dan Wakil Bupati Berau terpilih periode 2025-2030, berlangsung di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Selasa (15/4/2025) siang.

Pasangan yang dikenal dengan akronim Sragam ini kini menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi. Salah satunya datang dari Rektor Universitas Muhammadiyah Berau (UMB), Muhammad Bayu, yang menekankan pentingnya perhatian serius terhadap sektor pendidikan di Kabupaten Berau.

Bayu menyampaikan bahwa alokasi anggaran pendidikan atau mandatory spending dari APBD sebesar 20 persen harus benar-benar direalisasikan, sesuai amanat konstitusi.

"Kalau saya memang prioritas sektor pendidikan, _mandatory spending_ itu 20 persen dari APBD harus terealisasikan," tegasnya.

Menurut Bayu, sektor pendidikan sangat penting untuk diperhatikan karena sebagai corong mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang ke depan dapat mempengaruhi sektor lain.

Ia menilai, program Gratispol milik Pemprov Kaltim dapat menjadi contoh untuk Pemkab Berau, terutama dalam memberikan stimulus pendidikan bagi sekolah yang belum tersentuh bantuan provinsi. Dukungan terhadap perguruan tinggi di daerah juga penting untuk mendorong lahirnya generasi lokal yang peka terhadap permasalahan di Bumi Batiwakkal.

"Oleh karena itu mungkin saya berharap bupati dan wakil bupati Berau ke depan sektor pendidikan dapat menjadi prioritas," tandasnya.

Terkait pentingnya sektor pendidikan, Bayu menceritakan Jepang yang dapat menjadi cerminan bagaimana kepeduliannya terhadap tenaga pengajar.

Bayu juga mengisahkan contoh inspiratif dari Jepang pasca-Perang Dunia II. Menurutnya, Kaisar Hirohito kala itu justru lebih dulu menanyakan jumlah guru yang tersisa ketimbang tentara atau senjata, hal ini menandakan betapa pentingnya peran tenaga pendidik dalam proses pemulihan dan pembangunan negara.

"Jangan visi-misinya sektor pendidikan tapi pada realisasinya anggaran pendidikan malah dibatasi," tambahnya.

Hanya saja, untuk mengevaluasi secara menyeluruh menurut Bayu memang perlu ada data. Paling tidak laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati lima tahun kedepan.

Alokasi untuk sektor pendidikan menurut Rektor UMB perlu direalisasikan maksimal, bukan hanya sebatas janji saat masa kampanye.

[MGN | RWT]



Berita Lainnya