PPU
Pedagang Keluhkan Kondisi Bangunan Pasar di PPU: Penghasilan Berkurang hingga Tak Ada Perbaikan
Kaltimtoday.co, Penajam - Keluhan mengenai minimnya perbaikan terhadap beberapa pasar di Penajam Paser Utara (PPU) mulai bergaung dari beberapa pedagang.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU merespon aduan tersebut dan menuntut gerak pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang berdagang.
Panasnya mentari pagi mendarat ke wajah salah satu pedagang melalui atap bangunan pasar yang bolong. Umiati, salah satu pedagang sayur di Pasar Rakyat Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam terlihat mencari perlindungan untuk menyejukkan diri.
Sembari menggoda pengunjung pasar demi memboyong dagangannya, perempuan berusia 63 tahun itu terlihat bersandar di salah satu bagian dinding pasar yang mulai terkikis. Pada Jumat (28/4/2023) pagi, terlihat dagangannya masih menumpuk, dirinya khawatir penghasilannya tak mencapai target.
Berdiri di atas tanah yang lembab, Umiati terlihat memperbaiki tingkat kemiringan meja pada los dagangannya sembari mengeluhkan kondisi pasar yang menurutnya buruk. Bukan tanpa alasan, keluhan ini rupanya sudah diluapkannya sejak bertahun-tahun lalu.
“Kalau hujan ya kebocoran, jualan tetap. Kalau hujan pakai sepatu bot di sini,” ujarnya kepada Kaltimtoday.co.
Ia turut memberikan celetukan kepada pemerintah yang hingga kini tidak memberikan perhatian terhadap dirinya maupun pedagang lain di sana. Alih-alih membangunkan pasar yang layak, menurut perempuan berkulit sawo matang itu, setidaknya pemerintah bisa memperbaiki atap yang bocor dan jalanan yang becek.
“Kalau memang disetujui tidak jadi masalah, malah membantu pedagang,” sahutnya.
Perasaan kecewa juga turut terdengar dari pedagang lain yang berjualan nasi dan lauk pauk. Hasniah, perempuan berusia 50 tahun itu mengakui penjualannya mengalami penurunan yang signifikan. Itu disinyalir atas berkurangnya pengunjung yang enggan datang ke pasar dengan kondisi yang memprihatinkan itu.
"Sedikit pengunjung, penghasilan juga berkurang. Nasi yang ku masak itu kadang tidak habis terjual,” sahutnya sembari melihat ke arah los dagangannya.
Mirisnya, berjualan di pasar menjadi penghasilan utama dari perempuan yang memiliki senyum lebar itu. Ketika hujan deras melanda pasar, dirinya bahkan mengaku tidak dapat berjualan dan praktis tidak mendapatkan penghasilan. Padahal dirinya hidup dari berdagang.
Anggota DPRD PPU yang berdomisili di Kelurahan Nipah-Nipah, Arif Albar menanggapi keluhan yang disampaikan para pedagang pasar. Menurutnya, pemerintah semestinya harus kerja ekstra dan bekerja sama agar bisa membantu masyarakat yang berjualan di pasar tersebut.
Tidak bisa dimungkiri, pasar itu telah menjadi sarana bagi masyarakat untuk mencari penghasilan. Bukan sekadar meraup untung belaka, tempat itu menjadi sumber pundi-pundi utama untuk makan sehari-hari. Bahkan Arif berucap, adapula pedagang yang berhasil menyekolahkan anaknya dari berjualan. Itu menandakan bahwa, Pasar Nipah-Nipah menyangkut harkat hidup orang banyak.
Arif Albar menuai harapan kepada posisi baru yang dipimpin oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKM Perindag) Saidin. Arif memberikan harapan yang mendalam atas keberpihakan terhadap pasar yang mulai memprihatinkan itu.
“Saya lihat dari KUKM Perindag belum ada di-follow up kembali, semoga di bawah kepemimpinan Pak Saidin bisa diangkat kembali permasalahan itu,” tutupnya.
Sebelumnya, media ini juga telah melakukan konfirmasi kepada Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Perdagangan Dinas KUKM Perindag PPU, Marlina. Namun alasan anggaran menjadi hambatan terbesar pihaknya merealisasikan perbaikan terhadap pasar tersebut. (Baca: Sulit Dilakukan Perbaikan, Sederet Pasar di PPU dalam Kondisi Memprihatinkan)
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pajak Sarang Walet Masih Jadi Kendala, DPRD PPU Soroti Ketiadaan Aturan Khusus
- DPRD PPU Minta DLH Segera Persiapkan TPA yang Lebih Representatif
- Hindari Keterlambatan, DPRD PPU Tegaskan Lelang Proyek Besar Harus Dilakukan di Awal Tahun
- Syahrudin M Noor Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Maksimalkan Serapan Tenaga Kerja Lokal di PPU
- DPRD PPU Dorong Pembangunan Balai Latihan Kerja untuk Peningkatan SDM