Daerah
Pembangunan Taman Terpadu Balai Kota Masuki 87 Persen, Anggaran Rp34,6 Miliar
Kaltimtoday.co, Samarinda - Penataan kawasan Balai Kota Samarinda terus dikebut. Proyek multiyears senilai Rp34,6 miliar yang digarap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) ini kini memasuki fase akhir. Kawasan yang berada di sisi Kantor Kominfo tersebut disiapkan menjadi taman terpadu sekaligus ruang publik baru yang lebih representatif di jantung kota.
Kepala DPUPR Samarinda, Desy Damayanti, memastikan progres pekerjaan telah mencapai 87 persen. Ia meyakini seluruh rangkaian pembangunan akan rampung sesuai target kontrak pada 31 Desember mendatang.
“Semuanya kan batas selesainya 31 Desember. Jadi kalau 31 Desember sudah selesai, berarti tidak ada halangan. Karena itu batasnya,” tegasnya.
Proyek ini dikerjakan melalui dua tahun anggaran. Pada 2024, pemerintah mengalokasikan Rp 9,6 miliar yang difokuskan pada pekerjaan struktur awal, persiapan lahan, dan fondasi dasar. Desy menyebut pekerjaan tahap pertama tersebut menyiapkan area yang sebelumnya hanya berupa hamparan pepohonan agar siap dibangun struktur taman dan gedung.
“Tahun lalu itu lebih pada ke bawah dasarnya. Dari yang tadinya lahan pepohonan, kami siapkan untuk bangunan struktur di atasnya,” jelasnya.
Memasuki 2025, pembangunan berlanjut dengan anggaran sebesar Rp 25 miliar. Tahun ini, fokus utamanya ialah pembentukan lanskap taman, kontur area hijau, penataan parkir roda dua dan roda empat, ramp akses menuju area parkir, serta pembangunan ruang pertemuan yang menjadi pusat aktivitas baru di kawasan tersebut.
“Lanskap, taman, dan ruang pertemuan berjalan sesuai jadwal. Sampai sekarang tidak ada kendala berarti,” ujar Desy.
Ruang pertemuan yang sedang dibangun itu dirancang serbaguna dan fleksibel. Kapasitasnya diperkirakan dapat menampung lebih dari 50 orang dan dilengkapi selasar serta area terbuka. Desy menuturkan, bangunan tersebut memang disiapkan untuk mengakomodasi kebutuhan pertemuan formal maupun kegiatan non-formal pemerintahan.
“Memang disiapkan untuk ruang pertemuan. Bentuknya bebas digunakan, bisa juga untuk tamu dari kementerian atau agenda pimpinan,” katanya. Pemanfaatan ruang tersebut nantinya akan berada di bawah koordinasi Bagian Umum Sekretariat Daerah.
Secara desain, bangunan ini disebut menyerupai anjungan, namun dibuat lebih menjulang dengan taman luas di bagian luarnya. “Modelnya seperti anjungan, tapi ada tamannya. Bangunannya agak tinggi,” imbuh Desy.
Di sisi lain, pembangunan taman terpadu ini tidak hanya menyasar fungsi estetika, tetapi juga diarahkan menjadi ruang interaksi baru bagi masyarakat maupun tamu pemerintahan. Proyek ini sekaligus menjadi bagian dari penataan wajah Balai Kota agar lebih modern dan ramah publik.
Meski optimistis rampung tepat waktu, Desy menyatakan tidak menutup kemungkinan adanya penyesuaian jika ditemukan kendala teknis di lapangan. Namun hingga saat ini, pelaksanaan proyek dinilai masih pada jalur yang aman.
“Kalaupun tidak selesai sesuai target, berarti ada masalah yang harus diselesaikan. Tapi sejauh laporan yang kami terima, semuanya dalam batas aman,” ujarnya.
Dengan progres yang terus meningkat, Pemkot Samarinda berharap kawasan Balai Kota dapat segera difungsikan sebagai ruang publik baru yang lebih representatif.
“Dengan penataan lanskap dan fasilitas yang lebih memadai, kawasan balai kota diproyeksikan menjadi titik aktivitas baru yang lebih ramah masyarakat,” tutup Desy.
[NKH | RWT]
Related Posts
- Proses Musyawarah Buntu, Polemik Gereja Toraja Samarinda Seberang Potensi Masuk PTUN
- Polsek Sungai Pinang Tangkap Penagih Utang yang Aniaya Warga dengan Pisau Lipat
- Eks Lokalisasi Loa Hui Diduga Beroperasi Lagi, Pemkot Samarinda Siapkan Penertiban Lanjutan
- Penyerapan Anggaran Kaltim Menurun, Pemprov Tetap Kejar Target Akhir Tahun
- Parkir Pasar Pagi Berubah Total: Ada Parking Gate, Tarif Progresif, dan Sistem Tap In–Tap Out









