Daerah
Rajut Kebersamaan Usai Ramadan, HMTB Bontang Gelar Pengajian Penuh Hikmah

Kaltimtoday.co, Bontang - Himpunan Majelis Ta'lim Kota Bontang (HMTB) menggelar pengajian rutin di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Sabtu (12/4/2025) siang. Mengusung tema "Kembali ke Fitrah, Menguatkan Iman, Merajut Ukhuwah", kegiatan ini menghadirkan motivator nasional Reni Murni.
Di hadapan sekitar 300 orang yang merupakan perwakilan majelis taklim se-Bontang itu, Reni Murni banyak berbicara terkait pembelajaran yang bisa dipetik dari bulan suci ramadan, dan hakikat dari fitrah manusia. Dua hal itu menjadi topik bahasan bersama, sebab ini masih terkait dengan tema pengajian. Serta, momentum pengajian rutin kali ini yang masih kental dengan nuansa hari raya.
Reni Murni mengatakan, bulan suci ramadhan, yang baru saja dilalui oleh umat muslim seluruh dunia, adalah momen pembinaan, pembejalaran, bagi manusia untuk kembali mendekatkan diri pada Tuhan-nya. Sebuah momen transendental bagi manusia dan penciptanya. Manusia belajar meluruskan tujuan hidup, eksistensinya, segala hal dalam hidupnya, hanya dari dan untuk Tuhan. Satu-satunya tempat bagi manusia untuk bersandar hanya kepada Tuhan.
Dia melanjutkan, manusia dari zaman dahulu terlebih di era modern saat ini, kerap mengalami kegelisahan, gundah, dan kebingungan dalam hidup. Seluruh persoalan itu hadir, kata Reni, lantaran manusia menggantungkan harapannya tidak hanya kepada Allah, namun juga pada zat lain.
"Maka Allah berikan pembinaan satu bulan, pelatihan satu bulan, supaya bisa kembali pada Allah. Berharap hanya pada Allah, tujuan hidup diluruskan hanya untuk Allah," kata perempuan yang juga pendiri komunitas Pelopor Kebaikan ini.
Setelah menjalani bulan penuh pembelajaran, manusia kemudian dibawa untuk kembali ke fitrahnya. Fitrah itu, kata dia, adalah kecenderungan manusia untuk lurus kepada Tuhan-nya. Fitrah juga bisa dimaknai sebagai kebaikan, saleh-saleha, atau kebaikan yang ada di dalam diri manusia.
"Fitrah itu artinya, kan, lurus kepada Allah. Pada dasarnya baik, salih, salihah, tidak macam-macam, intinya seperti itu," katanya.
Dia menambahkan "Kembali ke fitrah, lurus kepada Allah. Hanya berharap kepada Allah. Berlindung kepada Allah. Hanya menjadikan Allah satu-satunya harapan. Dan mensyukuri nikmat Allah. Fitrah seperti itu".
Dalam kesempatan itu, dia juga ada menyinggung soal manusia yang memiliki kecenderungan untuk mengejar atau mencari sesuatu yang tidak dimiliki. Kondisi ini, kata dia, kerap membuat manusia sulit merasa cukup, bersyukur, karena bukannya melihat apa yang sudah dimiliki, tapi mencari yang tak ada.
"Makanya quote-nya, kan, di situ kebahagiaan itu bukan berapa banyak yang kita genggam, tapi berapa banyak kita syukuri," terangnya.
Maka bagaimana caranya bahagia, kata dia, manusia mesti kembali ke fitrah. Mensyukuri nikmat apapun yang telah diberikan Tuhan. Nikmat itu pun, macam-macam bentuknya. Ada sakit, sehat, bahagia, susah, senang, semua harus disyukuri, dijalani, dan manusia harus selalu yakin bahwa Allah itu baik.
"Makanya, kan, fabiayyi ala irobbikuma tukadziban. Susungguhnya tidak ada satu pun keburukan yang diberikan Allah kepada hidup kita," tegasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua PKK Bontang, Nur Kalbi Agus Haris. Dalam kesempatan itu dia mengatakan, pihaknya bersinergi mendukung pengajian rutin yang digagas MHTB Bontang ini.
Dalam struktur PKK Bontang sendiri, sebutnya, ada Pokja Satu terkait keagamaan. Sebabnya, seluruh anggota Pokja Satu PKK Bontang ikut dalam pengajian ini.
"Kami datang sebagai undangan. Tapi sejak di PIAD (Persatuan Istri Anggota Dewan) saya juga sudah rutin ikut pengajian ini," sebutnya.
Ke depan, harapannya, PKK Bontang bisa berkolaborasi dengan HMTB dan Pemkot menggelar tabligh akbar dengan menghadirkan ustazah atau ustad besar di Bontang.
"Iya, itu harapan kami. Semoga bisa karena sebenarnya sudah masuk juga diproker Pokja Satu PKK," tandasnya.
Ketua HMTB, Hajera, pengajian rutin ini digelar di pekan kedua saban bulannya. Pesertanya adalah perwakilan majelis taklim se-Bontang. Bulan selanjutnya, kata dia, pengajian rencana digelar di Masjid Terapung Darul Irsyad Al Muhajirin, Lok Tuan.
Hajera bilang, pengajian rutin ini mendapat dukungan penuh wali kota dan wakil wali kota Neni-Agus. Misalnya dalam hal penyediaan tempat pengajian yang nyaman dan representatif di Pendopo Rujab Wali Kota, hingga pemenuhan konsumsi untuk para hadirin.
"Alhamdulillah di pemerintahan baru ini didukung penuh. Sebelumnya tidak seperti ini," tandasnya.
[RWT]
Related Posts
- Penghentian Dinilai Tidak Realistis, Agus Haris Usul Galian C di Bontang Dilegalkan
- Kurang dari 100 Hari Kerja, Neni-Agus Berhasil Selesaikan Miskin Ekstem di Kelurahan Berbas Tengah
- Pemkot Bontang Siapkan Rp7,5 Miliar untuk Perbaiki 150 Rumah Warga Tahun Depan
- Sofyan Hasdam Dorong Revisi UU Pengelolaan Wilayah Laut
- Validitas Data Warga Miskin Dipertanyakan, Bontang bakal Ambil Alih Pendataan via Ketua RT