Daerah
RSUD AWS Samarinda Bakal Pertambah Ruang Tunggu untuk Solusi Over Kapasitas Pasien

Kaltimtoday.co, Samarinda - RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda akan menambah ruang tunggu sebagai solusi mengurai permasalahan over kapasitas pasien. Pasalnya, daya tampung pengunjung pasien di sana, saat ini tengah menjadi perhatian serius oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud.
Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RSUD AWS, Nurliana Adriati menyampaikan bahwa, pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan fasilitas di rumah sakit demi kenyamanan para pengunjung dan pasien.
"Insya Allah akan segera kami tindak lanjuti pembangunan beberapa ruang tunggu, khususnya untuk kenyamanan dan keamanan pasien," bebernya.
Ia memaparkan, tingkat kunjungan serta pengobatan pasien di RSUD AWS kian bertambah. Daya tampung di poli klinik yang hanya berkapasitas sekitar 400-600 orang, kini harus mengakomodir sekitar ribuan orang per hari.
"Peningkatan ini dikarenakan banyak faskes di sejumlah kabupaten/kota, merujuk ke RSUD AWS. Mengingat sudah ada tambahan alat-alat canggih dan beberapa dokter spesialis," tuturnya.
Selain itu, pembangunan ruang tunggu pengunjung akan dibangun di sekitaran poliklinik. Pihaknya akan memanfaatkan tempat yang kosong, untuk dijadikan ruang tunggu nantinya.
"Kami buat perencanaan ruang tunggu sehingga bisa dieksekusi sesuai aturan," jelasnya.
Ia berharap, penambahan ruang tunggu bisa menjadi langkah yang baik, dalam meningkatkan kenyamanan para pasien dan pengunjung di RSUD AWS Samarinda.
"Targetnya di bulan April ini, semoga bisa kami realisasikan segera," tutupnya.
[RWT]
Related Posts
- 11 Pejabat Baru di Lingkungan Pemprov, Ini Pesan Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud
- Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Pimpin Upacara Hardiknas 2025, Tegaskan Komitmen Wujudkan Pendidikan Berkualitas
- Tuntutan AJI Samarinda di Hari Buruh, Suarakan Upah Layak hingga Ruang Aman bagi Jurnalis
- Pandangan Pengamat Soal Celetukan Gubernur Konten hingga Bedah Pola Pendekatan Rudy Mas'ud dan Dedi Mulyadi
- Komite Rakyat Berlawan Kaltim Demo di Depan Kantor Gubernur, Tolak Upah Murah Buruh hingga Hapus Outsourcing