Samarinda
Sampah SKM Capai 20 Ton, DLH Samarinda Sebut Pola Kebiasaan Masyarakat Perlu Diubah
Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejak akhir Februari silam, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda telah memasang jaring penangkap sampah di empat jembatan yang melintasi Sungai Karang Mumus (SKM). Menjelang berakhirnya Program 100 Hari Kerja Andi Harun - Rusmadi, hasil kegiatan tersebut dievaluasi bersama pada Jumat (21/5/2021).
Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi menyebutkan, dari hasil evaluasi pemasangan jaring di SKM, masih banyak sampah yang ditemukan mengapung dan tersangkut di jaring. Artinya, perilaku warga dalam membuang sampah masih belum banyak berubah.
"Sudah dipetakan juga kelurahan mana yang jadi penyumbang sampah terbesar. Kemudian RT mana saja di sepanjang sungai sudah teridentifikasi. Begitu juga RT yang sudah punya petugas kebersihan dan memiliki kendaraan pengangkut sampah," ungkap mantan Sekdaprov Kaltim ini.
Untuk itu, dia telah menginstruksikan kepada kelurahan yang daerahnya bersinggungan dengan SKM, agar menganggarkan pembuatan bak sampah di tiap RT sesuai kemampuan keuangan. Nantinya, pengadaan bak sampah dan pengangkutnya akan dibantu lewat Pro Bebaya.
"Prioritasnya untuk daerah yang memiliki persoalan sampah dan banjir. Ketika dana Rp100 juta di tiap RT digelontorkan, itu diharapkan permasalahan bisa selesai. Apalagi SKM jadi fokus untuk pengendalian banjir," tuturnya.
Terpisah, Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani menyebutkan, total hampir 20 ton sampah yang diangkut dari jaring yang telah terpasang. Volume terbanyak berada di Jembatan 2 dekat Pasar Sungai Dama.
Dengan total volume mencapai 8 ton. Mei 2021, DLH mengangkat hampir 1 ton sampah di jembatan tersebut.
Sedangkan untuk keseluruhan tangkapan jaring sampah di tempat lainnya seperti Jembatan 13,5 ton, Jembatan Baru 3,8 ton dan Jembatan Gang Nibung 3,7 Ton. DLH pun akan melakukan beberapa aksi untuk mengurangi volume sampah di SKM.
"Pintu air menuju sungai di tiap kelurahan akan dipasangi jala. Kemudian mengubah pola masyarakat dalam kebiasaan membuang sampah. Karena sampai sekarang volume sampah belum ada penurunan. Bisa jadi akibat penghapusan TPS, seperti yang dekat Pasar Segiri," terang Yama, sapaan akrabnya.
Yama memaparkan kegiatan tersebut akan disosialisasikan kepada masyarakat. Terlebih terkait imbauan agar tidak membuang sampah ke SKM. Mengingat, normalisasi SKM pun kini tengah dilakukan oleh pemerintah untuk pengendalian banjir Kota Tepian.
"Karena kalau hanya sekedar mengangkat sampah tidak akan menyelesaikan masalah. Harus kami tuntaskan akar persoalannya dengan menyadarkan masyarakat," tandasnya.
[IN | NON | ADV DLH SAMARINDA]
Related Posts
- Ayah dan Anak di Samarinda Diduga Aniaya Tetangga hingga Tewas
- Pakai Modus Kwitansi Fiktif, Polisi Samarinda Tangkap Pelaku Penggelapan Dana Perusahaan hingga Rp 126 Juta
- EducationUSA Hadir di UMKT, Permudah Akses Mahasiswa Kalimantan yang Ingin Kuliah di Amerika Serikat
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: Hujan Diprediksi Mengguyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia
- Tragedi Muara Kate di Paser Belum Usai, Natalius Pigai Justru Soroti Minimnya Peran Media