Samarinda

Serahkan 15 Sertifikat Tanah ke Warga Desa Budaya Pampang, Hadi Tjahjanto Harap Bisa Jadi Modal Usaha Produktif

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 06 April 2023 14:40
Serahkan 15 Sertifikat Tanah ke Warga Desa Budaya Pampang, Hadi Tjahjanto Harap Bisa Jadi Modal Usaha Produktif
Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto saat menyerahkan sertifikat hak milik ke salah satu warga di Desa Budaya Pampang. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Masih dalam kunjungan kerja (kunker) ke Kaltim, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyambangi Desa Budaya Pampang, Kamis (6/4/2023). Dia menyerahkan 15 sertifikat kepada warga setempat. 

Sebelum ke Desa Budaya Pampang, pagi harinya Hadi Tjahjanto dan rombongan juga sempat mengunjungi dan meninjau Kantor Pertanahan (Kantah) Samarinda. Agenda kedua tempat tersebut jadi kunjungan terakhir Hadi di Kaltim sebelum kembali ke Jakarta pada hari yang sama. 

Pada momen kali ini, Hadi juga menyempatkan diri untuk menyerahkan sertifikat hak milik kepada warga Desa Budaya Pampang secara door to door. Total ada 4 rumah. Sebelumnya, dia juga menyerahkan sertifikat itu di Lamin Adat Pemung Tawai ke 11 warga lain.

"Total ada 15 sertifikat yang diserahkan. Kami berharap, di wilayah sini semuanya bisa disertifikatkan dengan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)," ujar Hadi.

Khusus di wilayah Desa Budaya Pampang, sekitar 60 persen tanah sudah tersertifikat. Sisa 40 persen lainnya akan diupayakan untuk segera PTSL. 

"Supaya masyarakat Dayak di sini semua punya kepastian hukum. Apalagi, kehidupan sehari-harinya berkebun karet, padi, dan melaksanakan UMKM," tambahnya. 

Adanya sertifikat hak atas tanah itu pula, warga juga bisa memanfaatkannya sebagai modal usaha apabila dikerja samakan dengan bank resmi. Hadi juga mengimbau, jika sertifikat itu dijadikan modal usaha, maka usahanya juga harus yang produktif. Bukan konsumtif. 

"Mudah-mudahan ekonomi di tempat ini juga bisa meningkat," ujar dia lagi. 

Penyerahan sertifikat secara door-to-door memang acap kali dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN. Khususnya jika mengunjungi daerah-daerah pedalaman. Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan.

"Ini dilakukan supaya saya paham betul bagaimana permasalahan masyarakat di bawah saat melakukan proses sertifikasi. Apakah berbelit, waktunya lama, atau dimintai uang. Itu saya harus dengar sendiri," tegasnya. 

Hadi tak ingin sekadar menerima laporan di atas meja. Dia juga harus tahu permasalahan yang terjadi di lapangan. Selama penyerahan sertifikat tadi, Hadi juga tampak berbincang singkat dengan para warga. 

"Saat penyerahan tadi, masyarakat merasa puas. Ke depan, untuk percepatan 40 persen sertifikat yang belum terealisasi, kami masukkan di program PTSL," tambahnya. 

Walhasil, targetnya pada 2024 atau akhir 2023 nanti, tanah yang sudah tersertifikasi bisa 100 persen.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya